Jakarta (ANTARA) - Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Bidang Kesehatan Agus Taufiqurrahman mengatakan bahwa relawan Muhammadiyah harus menjadi pelopor dalam memberikan solusi setiap permasalahan kemanusiaan, sesuai dengan ajaran K.H. Ahmad Dahlan.
"Muhammadiyah tidak bisa dipisahkan dari peduli orang-orang yang membutuhkan pertolongan," katanya dalam siniar yang pantau dari Jakarta, Senin.
Di antara ajaran K.H. Ahmad Dahlan -- pendiri Muhammadiyah -- yang berulangkali disampaikan kepada para muridnya adalah pengajaran Surat Al Ma’un di dalam Al Quran. Ahmad Dahlan menginginkan santri-santrinya ketika sudah mengkaji Al Quran, maka harus dipraktikkan dalam kehidupan nyata.
"Ketika yang diajarkan Surat Al Ma’un, kemudian melahirkan gerakan Muhammadiyah peduli kepada problematika umat," ujarnya.
Dalam upaya mewujudkan ajaran Ahmad Dahlan, Muhammadiyah melahirkan sejumlah organisasi otonom yang bergerak di bidang kemanusiaan, seperti Muhammadiyah Disaster Manajement Center (MDMC), Muhammadiyah COVID-19 Command Center (MCCC), dan lainnya.
Pandemi COVID-19, menurut Agus, menjadi tugas baru dari relawan Muhammadiyah di berbagai tempat dalam upaya bersama dalam mengatasi permasalahan sosial mulai dari kesehatan, ekonomi, maupun pendidikan.
"Sejak awal Muhammadiyah telah mencanangkan menjadi bagian dari yang terus berikhtiar menghadapi pandemi COVID-19 ini," kata Agus Taufiqurrahman .
Sementara itu, Ketua MDMC PP Muhammadiyah Budi Setiawan menceritakan kisah Nabi Ibrahim A.S. yang menjadi dasar pelaksanaan penyembelihan hewan kurban dalam perayaan Idul Adha bagi umat Islam, terkandung berbagai hikmah yang bisa diambil oleh para relawan Muhammadiyah.
“Ada kisah sejarah yang menarik untuk kita ikuti berkaitan dengan kepeloporan dalam tugas-tugas kemanusiaan. Ibrahim a.s. lahir dalam suasana penuh kesyirikan, ketika dia memahami bahwa Allah yang mempunyai sifat tauhid dan harus dia sembah, Ibrahim berani menunjukkan itu pada ayahnya yang memang ahli syirik," katanya.
Ia mengatakan Nabi Ibrahim A.S. juga sering dihadapkan dengan berbagai ujian, namun dengan ketakwaannya kepada Allah SWT, keyakinannya tidak goyah hingga akhirnya datang pertolongan.
"Selalu ada ujian dulu sebelum mendapatkan pertolongan, ini harus kita camkan. MDMC dan MCCC yang selalu menghadapi persoalan-persoalan di lapangan, janganlah berputus asa sebagaimana ditunjukkan oleh Nabi Ibrahim, istrinya Hajar, maupun putranya Nabi Ismail," kata dia.
Ujian terberat Nabi Ibrahim, kata dia, adalah ketika mendapatkan perintah untuk menyembelih Ismail. Secara rasional, manusia manapun tidak akan bisa menerima, tapi Nabi Ibrahim dan Ismail menggunakan logika iman yang identik dengan logika keikhlasan.
"Sehingga setiap relawan MDMC akan menunjukkan keikhlasan dalam setiap kegiatan kemanusiaan," katanya.
Dari peristiwa dialog Nabi Ibrahim dan Ismail ketika perintah menyembelih Ismail turun dari Allah SWT, dalam pandangannya, bisa ditarik pelajaran berharga. Relawan Muhammadiyah harus mampu mengorganisasi masyarakat dengan dialog
"Jangan sampai kita hanya menolong lalu pergi, tetapi datang membantu, mendidik sampai mereka bisa menolong diri mereka sendiri," demikian Budi Setiawan.
Berita Terkait
Gotong royong pemerintah-swasta wujudkan SDM unggul
Senin, 25 November 2024 3:48
Serikat Usaha Muhammadiyah minta kenaikan PPN 12 persen dibatalkan
Jumat, 15 November 2024 13:23
Tanamkan nilai persaingan, KPPU-Universitas Muhammadiyah Mataram jalin kemitraan
Kamis, 31 Oktober 2024 17:49
Guru Terbaik di Tempat Terbaik
Jumat, 27 September 2024 11:25
Muhammadiyah tegaskan DPR seharusnya hormati MK dan patuhi UU
Kamis, 22 Agustus 2024 8:52
PP Muhammadiyah berharap larangan berjilbab paskibraka tidak terulang lagi
Jumat, 16 Agustus 2024 16:51
Puluhan mahasiswa IAIH Pancor Lombok Timur gelar PKL Nasional di Jateng
Rabu, 14 Agustus 2024 13:53
NU-Muhammadiyah seperti adik-kakak yang kedepankan toleransi
Minggu, 4 Agustus 2024 14:47