Pemkot Mataram akan menambah tempat perawatan pasien COVID-19

id covid mataram,penanganan pasien covid,penanggulangan covid

Pemkot Mataram akan menambah tempat perawatan pasien COVID-19

Arsip Foto. Suasana Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram. (ANTARA/Nirkomala)

Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram di Provinsi Nusa Tenggara Barat akan menambah tempat perawatan pasien COVID-19 guna menghadapi kemungkinan terjadi lonjakan kasus penularan virus corona.

"Saat ini BOR (Bed Occupancy Rate) kita masih 50 persen, namun sebagai langkah antisipasi kita bersama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mataram membuka ruang isolasi tambahan," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram Usman Hadi di Mataram, Rabu.

Menurut dia, 50 persen hingga 75 persen tempat tidur pasien di ruang perawatan intensif akan disediakan untuk menangani pasien COVID-19 jika terjadi lonjakan penularan virus corona.

Saat ini, RSUD Kota Mataram menyediakan 56 tempat tidur untuk pasien COVID-19. Bagi pasien COVID-19 dengan gejala ringan, tersedia fasilitas isolasi dengan 80 tempat tidur pasien di rumah sakit darurat di Hotel Nutana dan Fizz serta 80 tempat tidur pasien di Wisma Nusantara.

Usman mengatakan, pasien COVID-19 dengan komorbid serta pasien dengan gejala sedang hingga berat dirawat di rumah sakit sedangkan pasien dengan gejala ringan dan tanpa gejala menjalani isolasi mandiri di rumah atau fasilitas karantina yang disediakan pemerintah dengan pengawasan petugas kesehatan.

Berdasarkan data tim kewaspadaan COVID-19 Provinsi Nusa Tenggara Barat pada Selasa (20/7) jumlah pasien COVID-19 di Kota Mataram yang masih menjalani perawatan total sebanyak 788 orang, penderita yang sudah sembuh seluruhnya 4.140 orang, dan pasien yang meninggal dunia total 171 orang.

"Untuk menurunkan kasus COVID-19 di Mataram hanya satu kuncinya, yakni disiplin... protokol kesehatan kita tegakkan dan laksanakan," kata Usman.