MAHASISWA UMM BAKAR KERANDA DI KAMPUS

id

          Mataram, 18/5 (ANTARA) - Ratusan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Mataram, Nusa Tenggara Barat, membakar keranda  ketika berunjukrasa di kampusnya, sebagai simbol matinya perhatian terhadap persoalan akreditasi sejumlah program studi.         Aksi unjuk rasa yang berlangsung di halaman kampus Universitas Muhammadiyah Mataram (UMM), Rabu, sempat ricuh setelah terjadi aksi saling dorong antara mahasiswa dengan satuan pengaman (Satpam)yang melarang mahasiswa memasuki halaman.         Ketegangan akhirnya bisa diatasi setelah pihak kampus mengizinkan mahasiswa yang dikoordinir Adi Ardiansyah menggelar aksi unjuk rasa dengan tertib.         Dalam orasinya, Adi Ardiansyah, mengatakan ratusan mahasiswa program studi Sejarah, Matematika, Fisika dan Hukum, saat ini diselimuti kegelisahan karena program studi tersebut belum diakreditasi.         "Permasalahan status akreditasi beberapa program studi merupakan bukti bahwa pihak UMM tidak serius menangani permasalahan akreditasi," ujarnya.         Menurut dia, kegelisahan rekan-rekannya didasarkan pada Undang-Undang (UU) Nomor 2 tahun 1989 yang kemudian diperbaharui lagi dengan keluarnya UU No. 20/2003 dan Peraturan Pemerintah (PP) No. 19/2005 tentang Standar Pendidikan Nasional, bahwa sebelum 10 tahun berdirinya perguruan tinggi, proses akreditasi harus dipersiapkan.         Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) Kementerian Pendidikan Nasional, juga mempertegas dengan surat edaran yang dikeluarkan pada 2010, yang menyatakan bahwa setiap program studi yang belum terakreditasi kemungkinan besar akan dibubarkan, sedangkan akreditasi C tidak diberlakukan lagi.         "Bila sampai batas akhir 2011 program studi belum terakreditasi, maka ijazah yang dikeluarkan dari keempat program studi yang belum terakreditasi  itu tidak akan diakui oleh instansi manapun. Dengan begitu, jelas mahasiswa yang dirugikan," tegasnya.         Atas dasar itulah ratusan mahasiswa UMM yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Peduli Kampus (AMPIK) menuntut seluruh program studi memiliki akreditasi B pada 2012.         Mahasiswa juga menuntut jaminan jika program studi Sejarah, Matematika dan Fisika tidak bisa memperoleh akreditasi hingga 2012.         Usai membacakan tuntutanya, ratusan mahasiswa UMM membubarkan diri dengan tertib, namun mengancam akan tetap menggelar aksi hingga tuntutan dipenuhi.(*)