Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Pemerintah Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat menggelar Musrembang khusus persampahan sebagai bentuk komitmen bersama legislatif serta organisasi lainnya dalam menyikapi persoalan sampah ke depannya.
"Hasil Musrembang khusus itu, Kecamatan Jonggat sebagai lokasi pilot project dari best praktek penanganan sampah," kata Kepala Bappeda Kabupaten Lombok Tengah L. Wiranata dalam keterangan tertulisnya, Rabu.
Kegiatan itu dihadiri anggota DPRD khususnya di daerah pilihan Kecamatan Jonggat dan Pringgarata, Lombok Tengah serta semua OPD yang memiliki keterkaitan dalam penanganan persampahan yaitu dari Balai Prasarana Perumahan Wilayah (BPPW) NTB, Dinas PUPR, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Perumahan dan Permukiman.
"Itu sebagai komitmen kuat para wakil rakyat tersebut telah menyiapkan dana pokir sebesar 800 juta khusus untuk mendukung penanganan sampah," katanya.
Musrenbang khusus persampahan dilaksanakan dalam situasi yang tidak formal, akan tetapi telah mendapatkan hasil berupa tindakan nyata untuk menjawab permasalahan sampah.
"Bagaimana penanganan sampah mulai dari rumah tangga yaitu dengan pembentukan sistem," katanya.
Untuk mengatasi persoalan sampah itu harus ditunjang dengan sarana dan prasarana yang semuanya dinaungi dalam regulasi dari tingkat kabupaten sampai akhirnya tingkat desa dalam bentuk aturan kesepakatan bersama. Semua gagasan tersebut selanjutnya akan menjadi komitmen pemerintah daerah bersama untuk mewujudkannya.
"Persoalan sampah ini harus kita rancang dari sekarang," katanya.
Anggota DPRD Lombok Tengah, Suhaimi mengatakan, armada sampah yang ada saat ini ada sepuluh, kalau mau nambah berarti konsekuensi nya bukan hanya menambah armada, tapi juga nambah pegawai. Sehingga peluang bisnis pengangkutan dan pengelolaan sampah harus dipersiapkan dengan baik, supaya warga bisa buang sampah pada tempatnya.
"Saya pun boleh bermimpi, apakah tidak bisa, membangun tempat (penampungan) sampah di desa. Diwajibkan oleh pemerintah kepada pemerintah desa. Sebagaimana mereka diwajibkan memfokuskan kembali sebesar 40 persen anggaran untuk penanganan COVID-19," katanya.
Berita Terkait
Puluhan Warga Mataram Lakukan Aksi Gunduli Kepala
Jumat, 21 Agustus 2015 15:53
Haji- 60 Persen Calon Haji Mataram Risiko Tinggi
Rabu, 19 Agustus 2015 21:37
Bupati Sumbawa Barat Evaluasi Jelang Akhir Jabatan
Selasa, 11 Agustus 2015 7:40
Legislator Kecewa Anggaran Sosial Minim Dialokasikan Pemprov NTB
Rabu, 5 Agustus 2015 23:18
Anggaran pengamanan pilkada sumbawa barat rp1,5 miliar
Jumat, 31 Juli 2015 15:01
Paket "K2" Pertama Mendaftar Ke KPU KSB
Senin, 27 Juli 2015 11:14
Paket "f1" didukung partai terbanyak dalam pilkada
Minggu, 5 Juli 2015 14:21
Ikan tuna NTB mengandung merkuri kadar rendah
Rabu, 10 Juni 2015 6:56