Lombok Barat (ANTARA) - Bupati Lombok Barat Fauzan Khalid mengatakan angka stunting di daerahnya terus mengalami penurunan dari 20,73 persen pada 2021 menjadi 18,98 persen pada Agustus 2022 karena berbagai intervensi yang dilakukan bersama Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat.
"Angka sebesar 18,98 persen tersebut bisa diakses bukan hanya di Provinsi NTB melainkan nasional, target Lombok Barat pada 2024 sekitar 14 persen," kata Fauzan saat membuka evaluasi dan koordinasi tim percepatan penurunan stunting, di Kabupaten Lombok Barat, Senin.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) stunting adalah gangguan perkembangan pada anak yang disebabkan gizi buruk, terserang infeksi yang berulang, maupun stimulasi psikososial yang tidak memadai.
Fauzan mengatakan target penurunan angka stunting hingga 14 persen pada 2024 paralel dengan target nasional, tetapi Pemerintah Kabupaten Lombok Barat ingin memberikan nilai tambah ke pemerintah pusat supaya angka tersebut satu digit pada 2024.
Jika Kabupaten Lombok Barat mencapai angkanya 14 persen, kata dia, itu artinya Kabupaten Lombok Barat tidak mendapatkan prestasi apa-apa karena tidak menyumbangkan angka surplus ke pemerintah pusat.
Oleh karena itu, mantan Dosen Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) itu menganggap program penurunan angka stunting sangat strategis. "Untuk angka stunting di Lombok Barat satu digit harus bisa tercapai, saya yakin itu bisa," ujarnya.
Lebih lanjut, Fauzan mengatakan persoalan stunting tidak hanya masalah kemiskinan namun juga berkaitan dengan pola hidup sehat. Oleh sebab itu, sosialisasi hidup sehat penting untuk terus ditingkatkan dan peran semua komponen masyarakat sangat dibutuhkan, tidak hanya Dinas Kesehatan tetapi juga semua organisasi perangkat daerah (OPD) terkait.
Baca juga: Lengkapi layanan faskes untuk percepat turunkan stunting
Baca juga: Pemkab Lombok Barat-Tanoto Foundation sinergi menangani pernikahan dini
"Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga juga sangat berperan. Contohnya di sekolah-sekolah di Lombok Barat harus dikontrol makanan-makanan yang dijual di setiap sekolah karena pola makan anak juga harus dikontrol," ujarnya.
Ia juga berharap adanya kolaborasi antar OPD, camat, kepala desa, kepala dusun dan tokoh masyarakat untuk sama-sama mewujudkan target stunting sebesar 14 persen sesuai yang ditetapkan pemerintah daerah dan pusat, khususnya angka satu digit di Kabupaten Lombok Barat pada 2024.