Disperkim: Pembangunan huntara nelayan Kota Mataram butuh Rp2,5 miliar

id huntara,mataram,abrasi,Pembangunan huntara nelayan Mataram,huntara nelayan Mataram lebih Rp2 miliar

Disperkim: Pembangunan huntara nelayan Kota Mataram butuh Rp2,5 miliar

Kepala Bidang (Kabid) Perumahan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Mataram Lalu Agus Supriadi. (Foto: ANTARA/Nirkomala)

Mataram (ANTARA) - Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyebutkan, pembangunan hunian sementara (huntara) bagi nelayan yang terdampak abrasi pantai di Mapak Indah Sekarbela membutuhkan anggaran sekitar Rp2 miliar hingga Rp2,5 miliar.

"Dengan anggaran itu, huntara akan dibangun sebanyak 29 unit, sebagai tempat tinggal sementara warga yang terdampak abrasi pantai," kata Kepala Bidang (Kabid) Perumahan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Mataram Lalu Agus Supriadi di Mataram, Rabu.

Pernyataan itu disampaikan Agus seusai mengikuti rapat koordinasi terkait dengan rencana pembangunan huntara dengan sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) terkait.

Menurutnya, kebutuhan anggaran sebesar Rp2 miliar hingga Rp2,5 miliar itu khusus untuk pembangunan fisik huntara, tidak termasuk anggaran untuk pematangan dan pengurugan lahan.

Pasalnya, lahan seluas 2.000 meter persegi yang diberikan Pemerintah Provinsi NTB itu bentuknya lahan sawah sehingga perlu dilakukan pengurukan dan pematangan sebelum huntara dibangun.

Sementara terkait dengan rencana dimulainya pelaksanaan pembangunan huntara, Agus mengatakan, pelaksanaan pembangunan huntara akan dimulai setelah dilakukan revisi desain dan konsultasi terhadap penggunaan anggaran.

Pasalnya, dengan kebutuhan anggaran yang mencapai hingga Rp2 miliar lebih itu kemungkinan akan dilakukan tender yang tentunya membutuhkan waktu, sementara pembangunan huntara sudah mendesak.

"Itulah yang akan dikonsultasikan dengan Badan Keuangan Daerah (BKD), apakah bisa dibangun tanpa tender atau tidak sebab ini merupakan penanganan kebencanaan," katanya.

Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana sebelumnya mengatakan, pembangunan huntara tidak hanya untuk 17 kepala keluarga (KK) di Mapak Indah, tetapi juga warga yang terancam abrasi sehingga jumlahnya sekitar 30-an.

Anggaran pembangunan huntara akan menggunakan biaya tak terduga (BTT) yang merupakan dana tanggap darurat.

Lebih jauh Wali Kota Mataram mengatakan, huntara di Mapak Indah akan dibangun sama dengan huntara nelayan di Bintaro dengan ukuran bangunan 4x8 meter, dan akan disiapkan ruang atau jarak tertentu yang bisa dijadikan variabel pendukung oleh warga.

"Kami berterima kasih dan memberikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi NTB yang telah memberikan respon cepat untuk lokasi relokasi nelayan kita," katanya.