Polri dan AFP lanjutkan pembahasan kejahatan lintas negara

id Polri dan AFP lanjutkan pembahasan kerja sama lintas negara, di Lombok, NTB

"Ini merupakan pertemuan `Senior Official Meeting` ke-6 antara Polri dan AFP, dan topik yang dibicarakan masih seputar penanganan kejahatan lintas negara," kata Wakapolri Komjen Pol Oegroseno.
Mataram (Antara Mataram)- Pimpinan Polri dan Polisi Federal Australia (AFP) kembali melanjutkan pembahasan tentang tatanan kebijakan strategis kerja sama penanganan kejahatan lintas negara, yang digelar di Pulau Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), 6-9 November 2013.

"Ini merupakan pertemuan `Senior Official Meeting` ke-6 antara Polri dan AFP, dan topik yang dibicarakan masih seputar penanganan kejahatan lintas negara," kata Wakapolri Komjen Pol Oegroseno, di sela-sela pertemuan `Senior Official Meeting` (SOM) ke-6 Polri dan AFP, yang digelar di kawasan wisata Senggigi, Kabupaten Lombok Barat, NTB, Kamis.

Pertemuan SOM Polri dan AFP sebelumnya atau ke-5 digelar di Melbourne, Australia, 3-6 September 2012, dan pertemuan SOM ke-4 digelar di Manado, Sulawesi Utara, Indonesia, pada 2011.

Pertemuan SOM ke-4 dan ke-5, delegasi Polri dipimpin oleh Wakapolri Komjen Pol Nanan Soekarna, dan delegasi AFP dipimpin oleh Deputy Commissioner Michael Phelan APM.

Kini, pertemuan SOM Polri-AFP ke-6 yang digelar di Lombok, Indonesia, delegasi Polri dipimpin oleh Wakapolri Oegroseno, dan delegasi AFP dipimpin Michael Phelan APM yang masih menjabat Deputy Commissioner AFP.

Pertemuan SOM ke-6 itu mengevaluasi hasil pelaksanaan kegiatan kerja sama berdasarkan hasil Pertemuan SOM Polri-AFP ke-5 di Melbourne, Australia, dan usulan rencana kegiatan kerja sama yang akan dilaksanakan pada periode 2014-2015.

Oegroseno mengatakan, pertemuan tersebut juga merupakan sarana untuk menyampaikan kepentingan-kepentingan Polri (kepentingan nasional) di antaranya upaya penanggulangan kejahatan lintas negara, penyelundupan manusia, counter terrorism, cyber crime dan peningkatan kapasitas DVI Polri.

Dalam pertemuan tersebut, kedua belah pihak menyampaikan komitmennya untuk tetap melaksanakan kerja sama guna menanggulangi kejahatan lintas negara.

"Ke depan penanganan masalah-masalah kejahatan lintas negara itu, bukan hanya antara Indonesia dan Australia saja, tetapi juga dengan negara lainnya. Nanti kita kembangkan dengan negara multinasional, paling tidak kawasan ASEAN dan Australia," ujarnya.

Pada intinya, kata Oegroseno, ada peningkatan kompetensi Polri dan AFP, serta peningkatan jalinan kerja sama kedua belah pihak.

Ia menyontohkan kasus penyelundupan manusia (people smuggling) yang penanganannya perlu kerja sama lintas negara, agar dapat mengeliminasi jatuhnya korban.

"Maksudnya antara kedua negara, sama-sama melakukan penanganan agar tidak saling menyalahkan. Makanya, kita akan coba gagas konsep pencegahan bersama, termasuk dengan negara-negara asal manusia yang diperdagangkan itu," ujarnya. (*)