Mataram (ANTARA) - Personel Polairud Polres Dompu melakukan evakuasi para korban tiga orang nelayan yang ditemukan nyaris tenggelam setelah perahu mereka terbalik di perairan sekitar Pulau Satonda, Kecamatan Pekat, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat.
"Mereka ditemukan dalam keadaan terombang-ambing dengan perahu yang sudah terbalik karena cuaca buruk yang melanda saat kejadian itu," kata Kapolres Dompu AKBP Iwan Hidayat dalam keterangan tertulisnya di Mataram, Selasa.
Peristiwa itu bermula ketika para korban bernama Bandi (35), Hamdi (18) dan Oderia (17), ketiganya warga Dusun Sukamulia, Desa Kadindi Barat, Kecamatan Pekat, pada Selasa sekitar pukul 05.30 WITA pergi melaut dengan menggunakan perahu dari pantai Dusun Beranti, Desa Nangamiro. "Rencananya pergi melaut di perairan laut Flores, tepatnya di sisi utara Pulau Satonda, dengan radius sekira 200 meter," katanya.
Ketika sampai tujuan itu, mereka bersiap untuk turun ke dalam laut untuk memanah ikan, namun secara tiba-tiba kondisi cuaca buruk disertai gelombang laut yang tinggi menghantam perahu yang mereka tumpangi, sehingga terbalik dan nyaris tenggelam.
"Pada saat kejadian, dalam kondisi korban mengapung bersama perahu mereka sempat meminta bantuan kepada nelayan yang melintas di sekitar tidak jauh dari tempat kejadian itu, sehingga nelayan di sekitar itu menghampiri dan sebagian lagi melapor ke Pospam Polairud yang terletak di pesisir Dermaga Beranti," ujarnya.
Baca juga: Perahu motor pengangkut garam dikabarkan tenggelam di Perairan Sangiang Wera
Baca juga: Bule Amerika Serikat tewas di kedalaman 21 meter perairan Gili Trawangan
Mendapat informasi itu, anggota Satuan Polairud Polres Dompu bersama relawan dari warga Desa Calabai, melakukan pencarian dengan menggunakan sarana kapal patroli dan sarana speed boat milik relawan itu menuju arah Pulau Satonda.
"Korban berhasil ditemukan berada di pesisir udara Pulau Satonda dalam keadaan selamat, kemudian mengevakuasi korban dan perahunya tarik dengan menggunakan kapal patroli XXI-2005 menuju Dusun Beranti, Desa Nanga Miro," katanya.