Bibit siklon tropis 98S: NTB diprediksi hujan sangat lebat

id Hujan di NTB,Hujan NTB,Bibit siklon tropis 98S,BMKG

Bibit siklon tropis 98S: NTB diprediksi hujan sangat lebat

Paparan yang disampaikan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam Konpers "Antisipasi Dampak Peningkatan Intensitas Bibit Siklon 98S dan 90W di Indonesia", di Jakarta, Sabtu (8/4/2023). (ANTARA/Anita Permata Dewi)

Antisipasi dampak dalam 24 jam ke depan
Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, Geofisika (BMKG) menyebut hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat diprakirakan terjadi di NTB, NTT, Maluku, dan Papua akibat pertumbuhan bibit siklon tropis 98S.

"Antisipasi dampak dalam 24 jam ke depan, hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat di wilayah Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku dan Papua," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers bertajuk "Antisipasi Dampak Peningkatan Intensitas Bibit Siklon 98S dan 90W di Indonesia", di Jakarta, Sabtu.

Baca juga: Banjir di Pulau Sumbawa akibat kerusakan hutan dan hilangnya kawasan resapan
Baca juga: Sebanyak 17 rumah hanyut akibat banjir bandang di Sumbawa
Baca juga: Tiga kecamatan di Sumbawa dilanda banjir bandang pada Selasa sore


Dwikorita Karnawati mengatakan BMKG tengah fokus memonitor peningkatan pertumbuhan bibit siklon 98S.

Dikatakannya, mulai 8 April 2023, terdapat peningkatan pertumbuhan bibit siklon 98S dengan posisi di sekitar Laut Timor sebelah barat daya Saumlaki dan masih berada di area tanggung jawab BMKG Jakarta.

"Di mana kecepatan angin maksimum di sekitar sistem bibit siklon tersebut mencapai 30 knot atau 56 km/jam, sementara tekanan rendah di sekitar pusat sistemnya mencapai 1.003 mb," kata Dwikorita Karnawati.

Sistem bibit siklon 98S bergerak ke arah Samudera Hindia dan memiliki peluang kategori tinggi untuk menjadi badai tropis atau siklon tropis di wilayah tanggung jawab Australia dalam 24-36 jam ke depan.

Selain mengakibatkan hujan intensitas sedang hingga sangat lebat, bibit siklon 98S juga diprediksi menyebabkan angin kencang di NTT, Maluku, dan Papua.

"Ini perlu diperhatikan, terutama untuk pelayaran," katanya.