Mataram (ANTARA) - Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat menurunkan 991 kader pendamping keluarga untuk memberikan edukasi kepada keluarga berisiko stunting.
"Edukasi dan menyadarkan masyarakat tentang pola asuh menjadi tugas utama kita untuk mencapai target penurunan angka stunting di Kota Mataram," kata Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Mataram H Moh Carnoto di Mataram, Rabu.
Berdasarkan data terakhir, lanjutnya, kasus stunting di Kota Mataram tercatat sebanyak 15,6 persen atau 3.999 balita. Di akhir tahun 2023, jumlah itu ditargetkan turun menjadi 14 persen.
Terkait dengan itu, peran dari ratusan kader pendamping keluarga sangat penting dalam memberikan edukasi kepada keluarga berisiko stunting agar tidak melahirkan anak stunting.
Menurutnya, kriteria keluarga berisiko memiliki balita stunting, antara lain usia ibu terlalu muda, terlalu tua, terlalu sering melahirkan, dan terlalu dekat jarak kelahiran.
"Melalui pendampingan kader, para orang tua akan diberikan bimbingan bagaimana memberikan makanan bergizi dan berimbang, serta upaya-upaya preventif lainnya," katanya.
Carnoto mengatakan untuk mencapai target pengurangan stunting tersebut, pihaknya tidak dapat bekerja sendiri, melainkan harus dilakukan intervensi menyeluruh bekerja sama dengan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait sesuai bidang masing-masing.
Berita Terkait
Dinkes Mataram siap kerja ekstra turunkan stunting di bawah 5 persen pada 2024
Senin, 9 September 2024 12:02
Dinkes Mataram buka rekening donasi intervensi stunting
Kamis, 22 Agustus 2024 17:22
DP2KB bentuk 50 kampung KB wadah turunkan stunting di Mataram
Senin, 5 Agustus 2024 15:58
Satu kelurahan di Mataram bebas kasus stunting
Rabu, 24 Juli 2024 16:31
Kasus stunting di Mataram ditarget bisa capai di bawah 5 persen
Rabu, 24 Juli 2024 13:47
Lombok Utara gelar aksi bergizi untuk cegah kasus stunting
Rabu, 17 Juli 2024 16:30
Mataram fokus tangani stunting lewat Program Periode 1.000 HPK
Selasa, 16 Juli 2024 18:44
Kasus stunting di Mataram turun jadi 7,9 persen
Kamis, 11 Juli 2024 16:30