Semarang (ANTARA) - Aparat Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Semarang mendampingi santriwati yang diduga menjadi korban pencabulan seorang pimpinan salah satu pondok pesantren di Ibu Kota Jawa Tengah ini.
Psikolog Unit Pelaksana Teknis Daerah, Perlindungan Perempuan dan Anak Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Semarang Iis Amalia di Semarang, Rabu, mengatakan, pengasuh pondok pesantren berinisial BAA (46) tersebut diduga mencabuli enam santriwati, di mana dua di antaranya masih di bawah umur. "Dari dua orang itu, hanya satu yang akhirnya membuat laporan ke polisi," katanya.
Menurut dia, korban yang masih berusia 15 tahun itu dicabuli beberapa kali sejak kurun waktu 2021. Ia menyebut korban saat ini dalam kondisi trauma akibat kejadian yang dialaminya itu. Selain Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Semarang, pata korban juga didampingi oleh relawan jaringan peduli perempuan dan anak.
Baca juga: Polresta tangani kasus rudapaksa satpam terhadap siswi SMP di Mataram
Baca juga: STMM bentuk TPF telusuri dugaan pelecehan seksual
Kasus dugaan pencabulan itu, lanjut dia, sudah ditangani oleh Polrestabes Semarang. Sementara Kasat Reskrim Polrestabes Semarang Donny Lumbantoruan membenarkan kasus tersebut telah ditangani oleh kepolisian. Ia mengatakan penjelasan detil tentang penanganan kasus itu akan disampaikan saat pers rilis yang akan segera digelar.
Berita Terkait
Bejat!! Pemuda di Lombok Utara hamili pacar di bawah umur
Jumat, 11 Oktober 2024 14:22
Korban pelecehan di panti asuhan Tangerang bertambah satu
Kamis, 10 Oktober 2024 12:24
Kementerian PPPA menegaskan pelecehan merupakan tindak pidana
Senin, 2 September 2024 20:44
Ketua KPU Bali: Jajarannya dilarang 'aneh-aneh' buntut kasus Hasyim
Sabtu, 6 Juli 2024 4:57
IDAI sarankan orang tua perkenalkan anatomi tubuh ke anak
Kamis, 20 Juni 2024 19:41
Pelaku peretas akun medsos atas nama Icha Shakila, jadikan anak sebagai korban
Senin, 10 Juni 2024 9:19
KAI Daop 1 kampanye antipelecehan seksual di Stasiun
Minggu, 2 Juni 2024 7:22
Korban pelecehan di Ponpes Sekotong Lombok Barat sebanyak 4 santriwati
Kamis, 30 Mei 2024 13:08