Tradisi Ngumbuq ajang pembuktian cinta di Desa Marong Lombok Tengah

id Tradisi Lombok Tengah,Lombok Tengah,Marong,Tradisi Ngumbuq

Tradisi Ngumbuq ajang pembuktian cinta di Desa Marong Lombok Tengah

"Ngumbuq", tradisi lokal khas suku sasak Desa Marong, Praya Timur, Lombok Tengah.

ajang pembuktian cinta kasih seorang lelaki kepada gadis Marong pujaannya

Lalu Suriana, tokoh adat di Desa Marong yang usianya tak muda lagi berkisah, dulunya ngumbuq adalah salah satu cara menyebarkan agama Islam, khususnya di Desa Marong. Para ulama atau wali ingin menyebarkan Islam dengan cara yang erat kaitannya dengan kebiasaan masyarakat setempat.

Ngumbuq awalnya bertujuan memeriahkan acara-acara besar Islam, sehingga secara tidak langsung kedatangan hari besar Islam menjadi momentum yang dinanti-nantikan oleh seluruh masyarakat Marong.

Sembari duduk bersila pria yang tampak keriput di wajahnya ini dengan khidmat menjelaskan empat nilai yang ada dalam tradisi ngumbuq. Pertama, berkaitan erat dengan pembuktian keseriusan cinta lelaki kepada sang gadis.

Nilai kedua, bukti tanggung jawab seorang lelaki. Tanggung jawab terhadap perasaan suka yang tidak hanya diwujudkan dalam kata-kata, tetapi bukti nyata yang dihadiahkan kepada sang gadis pujaannya.

Ngumbuq adalah simbolisasi dari pembiasaan tata krama bagi dua insan yang sedang jatuh cinta. Mengungkapkan perasaan harus dengan cara yang terbaik. Artinya, menginginkan sang gadis pujaan haruslah disertai dengan ridho kedua orang tua dan keluarganya.

Dan, yang terpenting dari semua nilai itu adalah bagaimana tradisi ini dapat mempererat hubungan seluruh masyarakat Marong terlebih di tengah kemajuan zaman yang mulai menggoyahkan norma dan tata nilai kehidupan bermasyarakat.