Mataram (ANTARA) - Mahasiswa Universitas Mataram (Unram) Nusa Tenggara Barat (NTB) mengembangkan alat pengering rumput laut otomatis menggunakan Hybrid Electrical Heating Seaweed (HEHS), sebagai solusi inovatif yang dirancang untuk membantu kelompok tani komoditas rumput laut di Lombok Barat.
“Komoditas rumput laut merupakan salah satu komoditas yang memiliki potensi besar di NTB, sehingga kami berupaya untuk mengembangkan potensi tersebut melalui inovasi yang kami sebut SeAweeDryEr (SADE),” kata Ketua Tim SADE M Ahleyani di Mataram, Selasa.
Ahleyani menjelaskan alat pengering rumput laut otomatis yang dibuatnya, merupakan penerapan dari Teknologi Tepat Guna (TTG) yang mengintegrasikan dua metode pemanasan, yaitu pemanas listrik dan pemanas hybrid, guna mengoptimalkan pengeringan rumput laut.
"Alat yang kami buat berkapasitas 12 kg dengan masa pengeringan 6-8 jam, dari yang sebelumnya bisa sampai 5-6 hari, jadi hasilnya bisa lebih optimal" katanya.
Selain mampu mengoptimalkan hasil pengeringan, kata dia, alat yang dikembangkan juga berupaya memberdayakan mitra tani dengan pengetahuan dan keterampilan dalam mengoperasikan teknologi modern, serta mengoptimalkan pemanfaatan komoditas rumput laut untuk menghasilkan profit yang lebih tinggi.
Sistem otomatis (otomatisasi) dalam alat pengering, lanjut dia, dilengkapi dengan sensor dan pengendali suhu, kelembaban, serta keadaan udara. Hal ini tentunya dapat membantu menjaga kualitas rumput laut yang dihasilkan.
Bersama dengan keempat rekannya yang lain, Muhammad Riyadhus Sholihin, Afrianti,Dini Febrianti Lestari, dan Qurratul Akyuni, dia mengatakan alat yang dibuat dikembangkan atas dana hibah Kementerian Pendidikan dari Program Kreativitas Mahasiswa Penerapan IPTEK (PKM-PI) yang mereka ikuti.
"Selain dari Kemendikbud (Mendikbudristek), dukungan lain dari Organisasi maupun Pemerintah Daerah tentunya sangat kami harapkan untuk pengembangan alat yang lebih baik lagi," katanya.
Kedepanya, mereka berharap alat yang dikembangkan dapat menginspirasi masyarakat luas, khususnya anak muda dan mahasiswa, untuk terus berinovasi dan berkontribusi dalam pembangunan berkelanjutan.
“Dengan TTG ini, harapannya mitra tani khususnya di Lombok Barat dapat meningkatkan produktivitas dalam proses pengeringan rumput laut, menghasilkan produk rumput laut kering yang berkualitas tinggi dalam waktu yang lebih singkat,” kata Dini Febrianti, salah satu anggota tim SADE.
Berita Terkait
Kemarin, debat paslon terakhir, Unram kukuhkan guru besar hingga program air bersih di Bima
Kamis, 21 November 2024 9:12
Rektor Unram kukuhkan enam guru besar untuk meningkatkan kualitas riset
Rabu, 20 November 2024 18:38
Polisi gandeng akademisi telusuri pidana penerbitan ijazah palsu di Lombok Tengah
Rabu, 13 November 2024 15:41
Sosiolog Unram sebut kebijakan BLT berdampak bagi kelas menengah
Rabu, 6 November 2024 16:39
Akademisi Unram nilai pergerakan TGB tak pengaruhi politik di NTB
Rabu, 6 November 2024 16:18
Kejari Lombok Timur terima hasil cek ahli terkait proyek sumur bor Rp1,13 miliar
Senin, 4 November 2024 16:47
Akademisi Unram: Cawabup di Sumbawa Barat terima gaji DPRD rugikan negara
Jumat, 1 November 2024 15:31
Unram dampingi lima mahasiswa tersangka perusakan gerbang kantor DPRD NTB
Kamis, 17 Oktober 2024 19:10