Menko Airlangga berikan bantuan beras kepada warga lingkar Mandalika NTB

id Bantuan beras ,menko airlangga,bantuan pangan cbp,pengendalian inflasi,jaga inflasi,kawasan mandalika,NTB

Menko Airlangga berikan bantuan beras kepada warga lingkar Mandalika NTB

Menko Airlangga saat memberikan bantuan beras kepada warga di Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi NTB, Minggu (14/01/2024) (ANTARA/Akhyar Rosidi)

Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyalurkan bantuan pangan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) kepada warga di lingkar Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), guna mengendalikan inflasi.

"Ini untuk menjaga inflasi harga beras, dampak El Nino di 2024," kata Menko Airlangga Hartarto saat acara temu wicara bersama keluarga penerima bantuan di Kantor Desa Kuta, Minggu.

Menko Airlangga mengatakan bantuan tersebut disalurkan dengan harapan bisa membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok akibat kenaikan harga beras sebagai dampak El Nino . Pemerintah saat ini telah memperpanjang penyaluran bantuan pangan CBP.

"Ini untuk meringankan beban masyarakat ekonomi rendah yang terkena dampak El Nino, sehingga program ini dilanjutkan sampai Juni 2024 mendatang," kata Menko Airlangga Hartarto.

Baca juga: Golkar target raih suara 20 persen di Pemilu 2024

Baca juga: Airlangga Hartarto ajak warga Lombok menangkan Prabowo-Gibran

Ia mengatakan penyaluran bantuan beras pada awal 2024 ini merupakan program lanjutan tahap pertama yang telah disalurkan sejak bulan September, Oktober, November dan Desember 2023.

"Penerima bantuan ini mencapai 22 juta orang, termasuk warga Lombok Tengah yang diberikan 10 kilogram per bulan," katanya.

Ia mengatakan Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian telah melaksanakan rapat kabinet bersama Presiden Jokowi untuk melanjutkan program penyaluran bantuan beras dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) dampak El Nino sebesar Rp200 ribu per bulan, karena musim tanam saat ini mundur dan musim panen diperkirakan mulai Maret hingga Juni.

"Presiden meminta program dampak El Nino ini dilanjutkan hingga Juni 2024," kata Menko Airlangga Hartarto.

Ia mengatakan bantuan yang diberikan kepada masyarakat itu ada yang menerima beras dan ada yang menerima BLT.

"Kalau ekonomi bagus, tidak diberikan," katanya.

Ia mengatakan stok untuk bantuan ini telah disiapkan hingga Juni 2024, sehingga bantuan ini diberikan untuk menjaga daya beli masyarakat dan dana yang dimiliki warga bisa digunakan untuk keperluan lainnya.

"Program ini diharapkan untuk menjaga inflasi dan harga beras tidak melonjak akibat dampak El Nino," kata Menko Airlangga Hartarto.