Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat berharap pengembangan desa wisata di Indonesia, jangan sampai mengabaikan kearifan lokal.
"Rencana pemerintah mengembangkan desa wisata di tanah air harus mendapatkan dukungan penuh, dengan proses pengembangan pariwisata, lingkungan dan budaya yang seimbang. Jangan sampai mengabaikan kearifan lokal yang ada di setiap desa wisata tersebut," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.
Berdasarkan catatan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dari 80.000 lebih desa di Tanah Air sekitar 7.500 desa dinilai memiliki potensi di sektor wisata.
Namun, pada tahun 2024 Kemenparekraf berencana membentuk 6.000 desa wisata. Diharapkan desa wisata yang dibentuk itu dapat menyumbang 4,5 persen pendapatan domestik bruto (PDB) nasional.
Lestari berpendapat, dalam pengembangan desa sebagai kawasan tujuan wisata, aspek sosial dan kelestarian lingkungan desa tersebut harus menjadi perhatian serius. Jangan sampai, kata dia, kedatangan para wisatawan ke desa-desa memberi dampak negatif dalam kehidupan masyarakat desa.
Baca juga: Tujuh destinasi alam di Desa Wisata Wae Lolos NTT
Baca juga: Komunitas wartawan Labuan Bajo gelar HPN 2024
"Sejumlah kajian terkait sosial dan lingkungan hidup masyarakat desa, harus menjadi dasar pertimbangan dalam proses membangun desa wisata di sejumlah daerah," katanya menegaskan.
Lanjut dia, kesiapan sumber daya manusia (SDM) pariwisata di setiap daerah, harus segera dipastikan agar pengembangan desa wisata dapat mewujudkan keseimbangan antara kegiatan pariwisata dan pelestarian lingkungan hidup, serta budaya.
"Kolaborasi antarpemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah yang solid, untuk merealisasikan desa wisata yang berkelanjutan dan mengedepankan kearifan lokal," harapnya.