Jakarta (ANTARA) - Muhammadiyah Center for Entrepreneurship and Business Incubator (MCEBI) akan fokus pada penciptaan usaha produk jasa yang mengandalkan soft skill berbasis web dalam kewirausahaan kampus.
“Society 5.0 adalah tentang mengintegrasikan teknologi ke dalam kehidupan kita dengan cara yang lebih cerdas, manusiawi, dan berkelanjutan,” kata Ketua MCEBI Dr.Endang Rudiatin dalam keterangan persnya yang dikutip di Jakarta, Jumat.
Endang mengatakan pihaknya secara rutin menyelenggarakan Klinik Bisnis kewirausahaan tiap tahun. Untuk tahun ini, selain praktisi dan pengusaha, MCEBI juga menggandeng akademisi untuk menentukan model inkubasi kewirausahaan ke depan.
Dari pengalaman menyelenggarakan Klinik Bisnis selama dua tahun, MCEBI mendapatkan model pengembangan inkubasi bisnis dan kewirausahaan melalui elaborasi soft skill. Hal ini untuk menghasilkan produk jasa dengan penggunaan IT dan AI seperti, fintech dalam transaksi, pengolahan data bisnis, analisa pasar, ataupun manajemen risiko dan sejenisnya.
Endang juga menyebutkan besarnya andil Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) dalam melahirkan dan membesarkan MCEBI antara lain pemberian fasilitas dalam berbagai kegiatan kepada para mahasiswa yang menggerakkan MCEBI.
Dikatakan, MCEBI didirikan oleh 30 Lembaga Inkubator Bisnis dan Kewirausahaan Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA). Dalam kiprahnya, MCEBI telah melakukan serangkaian kegiatan mulai dari klinik bisnis, bootcamp, mengikuti berbagai bazar dan pameran, serta mendampingi mahasiswa melakukan sertifikasi produk dan mengikuti temu bisnis bersama eksportir.
Sementara itu, anggota Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) PP Muhammadyah Dr.Ir.Paristiyanti Nurwardani mengatakan MCEBI harus menjadi pionir dalam mendorong akselerasi peningkatan prosentase jumlah wirausahawan.
"Hal itu karena masih sangat sedikit mahasiswa yang mau berwirausaha," kata Paristiyanti saat pengukuhan pengurus MCEBI periode 2023-2025 dan Klinik Bisnis di Jakarta pada Rabu (28/2/24).
Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta Prof. Ma’mun Murod menyampaikan bahwa UMJ menjadi salah satu pionir dalam pembentukan MCEBI.
Baca juga: Alumni Startup Studio Indonesia banyak yang sukses
Baca juga: Smesco Indonesia gelar Inkubasi Fashion Craft
“UMJ menjadikan kewirausahaan sebagai mata kuliah wajib bagi para mahasiswa sebagai bentuk dukungan universitas,” katanya.
Menurut Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadyah Prof. Bambang Setiaji, para studentpreneur tidak perlu terpaku kepada produk barang tertentu seperti kuliner yang kini semakin menjamur.
“Mahasiswa mesti mengembangkan keilmuan yang diperolehnya di perguruan tinggi untuk menghasilkan produk jasa yang lebih dibutuhkan setelah Artificial Inteligence menjadi kebutuhan pasar,” kata Bambang Setiaji.