Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), menggelar pasar murah menjelang bulan Ramadhan 2024 dalam rangka menekan inflasi harga kebutuhan bahan pokok.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lombok Tengah Lalu Ahmad Satriadi di Praya, Rabu, mengatakan dalam pasar murah yang digelar di Alun-alun Tastura itu, pihaknya bersama Perum Bulog menyediakan beras medium dan premium.
"Total beras yang disiapkan di lokasi pasar murah ini sebanyak 10 ton beras medium dan 3 ton beras premium," katanya.
"Selain beras, kami menyediakan minyak goreng dan gula," katanya.
Baca juga: Pemkab Lombok Tengah NTB gelar operasi pasar murah
Untuk harga yang diberikan kepada masyarakat lebih murah, kata dia, bila dibandingkan dengan harga beras di pasaran yang mencapai Rp17.000 per kilogram. Sedangkan untuk harga beras dalam pasar murah ini yakni harga beras medium Rp10.200 per kilogram dan harga beras premium Rp15.000 per kilogram.
"Harga lebih murah, warga cukup ramai yang datang untuk membeli," katanya.
Ia mengatakan anggaran subsidi dalam operasi pasar murah yang dilaksanakan dalam rangka menekan kenaikan harga beras dan kebutuhan pokok lainnya ini langsung dari APBN
"Anggarannya dari APBN. Pasar murah ini dilaksanakan di semua kecamatan di Lombok Tengah secara bertahap," katanya.
Baca juga: Pemkab Lombok Tengah menggelar pasar murah Ramadhan
Menurutnya, Gerakan Pasar Murah ini sangat dinantikan masyarakat di tengah harga beras yang menembus angka Rp17.000 per kilogram.
"Ini merupakan salah satu cara dari pemerintah untuk meringankan beban masyarakat, terlebih mau masuk bulan suci Ramadhan," katanya.
Ia mengatakan kenaikan harga beras dan komoditas lainnya karena dampak El Nino yang berkepanjangan sehingga musim tanam mundur dan produksi menurun. Sedangkan permintaan kebutuhan pokok saat ini meningkat, sehingga harga naik.
"Biasa musim tanam pada bulan November-Desember, tapi tahun ini mulai Januari 2024," katanya.
Baca juga: Pemkab Lombok Tengah menggelar pasar murah jaga inflasi