Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menyiapkan program sweeping pemberian imunisasi polio anak usia 0-7 tahun 11 bulan 29 hari yang belum mendapatkan imunisasi tersebut sesuai jadwal yang ditetapkan, yakni 23-29 Juli 2024.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mataram Emirald Isfihan di Mataram, Senin, mengatakan sweeping dijadwalkan selama lima hari, yakni mulai 30 Juli-3 Agustus 2024.
"Selama lima hari ke depan, petugas kami akan turun ke rumah-rumah sasaran jemput bola untuk memberikan imunisasi polio bagi yang belum dapat," katanya.
Baca juga: Sebanyak 35.353 anak di Mataram divaksin polio
Menurutnya, petugas yang akan diturunkan merupakan tenaga kesehatan di 11 puskesmas se-Kota Mataram, bersama para kader posyandu di 325 lingkungan.
Sweeping ini dilakukan untuk mengoptimalkan cakupan realisasi pemberian imunisasi polio, karena mungkin saat jadwal imunisasi PIN Polio, sasaran tidak bisa datang ke layanan kesehatan yang ditetapkan.
Tujuan kegiatan sweeping yang paling utama adalah untuk memberantas penyakit polio dan melindungi generasi muda dari risiko cacat permanen akibat infeksi virus polio.
"Karena itu, program ini menjadi perhatian kita agar kesehatan masyarakat tercapai dan kita bisa pastikan generasi mendatang bebas polio," katanya.
Baca juga: Cakupan imunisasi polio di Mataram sudah capai 26 persen
Berdasarkan data Dinkes Kota Mataram, cakupan imunisasi polio di Kota Mataram per tanggal 27 Juli 2024, sebanyak 35.353 anak atau 57 persen dari target 62.023 anak usia 0-7 tahun 11 bulan 29 hari. "Sedangkan data terakhir hari ini masih diverifikasi," katanya.
Menurutnya, sebanyak 62.023 target sasaran itu merupakan data proyeksi dari pemerintah pusat tidak disertai data nama dan alamat (by name by address).
Baca juga: PLN NTB berpartisipasi dalam Pekan Imunisasi Nasional Polio
Sementara data riil yang disampaikan dalam rapat koordinasi (Rakor) dengan Dinkes Provinsi NTB, target sasaran di Kota Mataram tercatat sebanyak 45.000 anak.
Data sasaran sebanyak 45.000 itu, didapatkan setelah dilakukan pemetaan pada internal Dinkes. Tapi, untuk cakupan, Dinkes tetap menggunakan dua data tersebut.
"Jika data cakupan memberikan masukan (feedback) dari pemerintah pusat, kita akan gunakan data riil," katanya.
Baca juga: Pemprov NTB beri vaksin polio berkala pada setiap anak
Berita Terkait
Dinkes laksanakan skrining masif HIV mulai dari nakes di Mataram
Kamis, 24 Oktober 2024 14:10
Deteksi gangguan mental, Dinkes Mataram gandeng IDI edukasi kesehatan jiwa siswa
Jumat, 18 Oktober 2024 10:53
Dinkes siapkan posyandu di Lapas Perempuan III Mataram
Kamis, 17 Oktober 2024 16:45
Dinkes Mataram pertahankan data riil kasus stunting sebanyak 7,9 persen
Kamis, 12 September 2024 13:18
Dinkes Mataram siap kerja ekstra turunkan stunting di bawah 5 persen pada 2024
Senin, 9 September 2024 12:02
Dinkes Mataram lanjutkan layanan imunisasi polio tahap dua di puskesmas
Selasa, 3 September 2024 13:57
Dinkes Mataram tunggu arahan terkait layanan tes kesehatan CPNS
Selasa, 3 September 2024 13:26
Dinkes tunggu instruksi pusat untuk skrining masif Mpox di Mataram
Kamis, 29 Agustus 2024 17:27