OJK luncurkan Program Ekosistem Keuangan Inklusif

id OJK,Bank Indonesia,BRI

OJK luncurkan Program Ekosistem Keuangan Inklusif

Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar saat acara Kick Off EKI di Wilayah Perdesaan Tahun 2024 di Desa Dolokgede, Kabupaten Bojonegoro (4/8/2024) (ANTARA/HO-OJK)

Jakarta (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meluncurkan Program Ekosistem Keuangan Inklusif (EKI) di Desa Dolokgede Kecamatan Tambakrejo Kabupaten Bojonegoro Provinsi Jawa Timur sebagai langkah peningkatan inklusi keuangan di wilayah pedesaan.

“Kunci pertumbuhan ekonomi nasional adalah kekuatan potensi domestik yaitu pertumbuhan ekonomi daerah dengan menopang seluruh perekonomian di daerah adalah di tingkat desa,” kata Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.

Mahendra menyampaikan bahwa sejak tahun 2023, 35 Kantor OJK daerah telah diberikan tugas tambahan yaitu menginventarisasi, memetakan dan mendukung pertumbuhan serta optimalisasi sektor dan industri unggulan di setiap provinsi secara menyeluruh sampai tingkat kabupaten dan kota.

Menteri Sekretaris Negara RI Pratikno yang juga hadir dalam acara Kick Off EKI di Wilayah Pedesaan Tahun 2024 itu, mengapresiasi inisiasi OJK atas upaya membuat mesin pertumbuhan ekonomi yang menggerakkan ekonomi masyarakat Dolokgede.

“Desa kami ini cukup kaya. Di sini dulu ada beberapa lahan tembakau yang memproduksi cerutu ekspor, jadi cukup makmur di sini, tapi kemudian mengalami degradasi. Jadi, kami memang perlu membuat mesin-mesin baru untuk menumbuhkan potensi di sini,” terang Pratikno.

Sementara Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi menyampaikan bahwa inisiasi EKI di dalamnya mencakup Program Desaku Cakap Keuangan yang menjabarkan upaya OJK menumbuhkan sumber ekonomi baru di wilayah Indonesia, utamanya untuk wilayah pedesaan di Indonesia.

Baca juga: Sebanyak 8.271 pinjol diblokir
Baca juga: President Jokowi reminds Bank Indonesia, OJK to have data backups


“Kami sudah menginisiasi sebanyak 36 EKI yang alhamdulillah secara hasil sudah berdampak pada peningkatan literasi dan inklusi keuangan masyarakat, terutama bagaimana membuat masyarakat memilih akses keuangan sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui salah satunya adalah pemberdayaan UMKM di pedesaan,” kata Friderica atau yang akrab disapa Kiki.

Lebih lanjut, ia juga menyampaikan capaian Program EKI dari sisi inklusi keuangan antara lain; pembukaan rekening tabungan (reguler, pelajar, emas) lebih dari 8.000 rekening, penyaluran pembiayaan kepada lebih dari 1.500 debitur, penambahan titik akses keuangan melalui agen Laku Pandai dan fasilitasi sistem pembayaran QRIS dan 500 kegiatan edukasi keuangan kepada masyarakat desa.

Adapun pada 2024, Program EKI diimplementasikan di 44 wilayah desa di bawah koordinasi Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) dengan melibatkan Kantor OJK di daerah, Kementerian/Lembaga terkait dan Lembaga Jasa Keuangan, salah satunya di Desa Dolokgede.

Kiki menjelaskan rangkaian kegiatan implementasi EKI di Desa Dolokgede dilaksanakan pada bulan Juli 2024 sampai dengan bulan Desember 2024. Program EKI di Desa Dolokgede akan melibatkan berbagai lapisan kelompok masyarakat di antaranya UMKM, petani, peternak, perempuan, buruh/pegawai dan pelajar.

Rangkaian kegiatan akan dilakukan melalui tiga tahapan optimalisasi potensi desa yaitu; Pertama, tahap pra-inkubasi, dilakukan proses identifikasi dan pemetaan potensi desa yang pelaksanaannya akan didukung oleh Lembaga Riset RISE Indonesia.

Kedua, pada tahap inkubasi masyarakat Desa Dolokgede akan mendapatkan pendampingan dan edukasi keuangan, serta pemberdayaan masyarakat dari Juli 2024 sampai dengan Desember 2024 oleh pemangku kepentingan (stakeholder) terkait yang terdiri dari Pegadaian, PNM, BRI, Bank Jatim, BPJS Ketenagakerjaan, Jasindo, SMF, dan BPR PD Bojonegoro, Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Bank Indonesia dan OJK.

Ketiga, pada akhir program pasca inkubasi, diharapkan masyarakat desa sudah dapat dengan mudah menggunakan berbagai produk keuangan secara optimal untuk mendukung kebutuhan usaha ataupun untuk kegiatan produktif lainnya.

Adapun optimalisasi tersebut akan didorong melalui Lembaga Jasa Keuangan yang terlibat yaitu penambahan Agen Laku Pandai, penyaluran kredit Kartu Pedagang Produktif (KPP), penyaluran KUR, subsidi produk asuransi kecelakaan diri bagi petani dan peternak, serta insentif iuran BPJS bagi perangkat lembaga desa Dolokgede.

“Rangkaian kegiatan Program EKI di Desa Dolokgede tersebut diharapkan dapat meningkatkan literasi dan inklusi keuangan yang pada akhirnya dapat mewujudkan peningkatan kesejahteraan masyarakat,” imbuh Kiki.