Mataram, 6/1 (ANTARA) - Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kota Mataram pada Agustus 2008 menduduki peringkat tertinggi di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), karena mencapai 11,89 persen atau sebanyak 21.492 orang dari total angkatan kerja yang berjumlah 159.318 orang.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) NTB Matyadi Mardian kepada wartawan di Mataram, mengatakan, posisi kedua ditempati Kota Bima sebesar 9,66 persen atau 5.942 orang dari total angkatan kerja sebanyak 61.481 orang.
Sedangkan TPT terkecil tercatat di Kabupaten Lombok Timur sebesar 3,99 persen atau sebanyak 19.781 orang dari total angkatan kerja sebanyak 495.451 orang.
"Terdapat tiga kabupaten/kota di NTB yang memiliki TPT di atas tingkat pengangguran provinsi yakni Kota Mataram, Kota Bima dan Kabupaten Dompu, sedangkan kabupaten lain berada di bawah tingkat pengangguran provinsi," ujarnya.
Untuk tingkat NTB, TPT pada periode Agustus 2008 tercatat 6,13 persen, atau mengalami penurunan dibandingkan dengan Agustus 2007 sebesar 6,48 persen. TPT laki-laki mengalami penurunan sebanyak 5.523 orang, sedangkan perempuan 5.441 orang.
Menurut Maryadi, angkatan kerja di NTB pada Agustus 2008 tercatat 2.029.081 orang, sementara Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) sebesar 67,69 persen, atau mengalami penurunan dibandingkan dengan 2007 yang mencapai 2.086.446 orang dengan TPAK sebesar 68,96 persen.
Sementara jumlah penduduk di NTB yang bekerja selama periode Agustus 2008 mencapai 1.904.781 orang, sedikit mengalami penurunan dibandingkan dengan Agustus 2007 sebanyak 1.951.182 orang.
Tingkat pengangguran terbuka untuk tingkat Provinsi NTB mencapai 6,13 persen, hampir tidak mengalami perubahan dibandingkan dengan periode Agustus 2007 sebesar 6,48 persen.
Pada Agustus 2008, sektor yang terbanyak menyerap tenaga kerja di Provinsi NTB adalah sektor pertanian mencapai 45,40 persen, sedikit mengalami penurunan dibandingkan dengan Agustus 2007 sebesar 47,41 persen.
Sektor-sektor yang mengalami peningkatan penyerapan tenaga kerja adalah industri pengolahan, bangunan, angkutan, pergudangan dan komunikasi serta sektor jasa-jasa.
Kalau dilihat dari sisi jenis kelamin, dari data hasil Sarkernas Agustus 2008, jumlah jumlah angkatan kerja laki-laki lebih banyak dibandingkan dengan perempuan, pada Agustus 2008 jumlahnya mencapai 1.136.835 orang, sedangkan perempuan sebanyak 892.246 orang
Demikian juga pada Agustus 2007 di mana angkatan kerja laki-laki tercatat 1.69.915 orang, sementara peruempuan sebanyak 916.531 orang.
"Ini menunjukka bahwa laki-laki memang menjadi tumpuan untuk menghidupi keluarga, namun tentunya peran kaum perempuan untuk memperkuat ketahanan ekonomi keluarga juga cukup besar," ujarnya.
Penyerapan tenaga kerja di NTB pada periode Agustus 2008 mencapai 1.915.182 orang, sedikit mengalami penurunan dibandingkan dengan Agustus 2007 sebanyak 1.904. 781 oran.
Dia mengatakan, penurunan jumlah orang yang bekerja ini lebih disebabkan menurunnya jumlah penduduk usia kerja yang masuk kategori angkatan kerja, yakni dari 2.086.446 orang pada Agustus 2007 menjadi 2.029.081 orang pada Agustus 2008.(*)