Praya (Antaranews NTB) - Tim Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat Haji Ahyar Abduh dan Mori Hanafi mengalihkan dukungan kepada pasangan Haji Moh Suhaili F.T. dan Haji Muhammad Amin.
Pernyataan sikap eks tim pemenangan Ahyar/Mori itu dideklarasikan dalam sebuah pertemuan di Posko Induk Suhaili-Amin di Dusun Bodak, Desa Montong Terep, Kecamatan Praya, Selasa (19/6) malam.
Eks Koordinator Pemenangan Ahyar/Mori Dapil 2 Lombok Timur Lalu Mutawalli menyebutkan beberapa hal yang membuat dirinya dan barisan sukarelawan yang lain memilih berlabuh ke Suhaili/Amin.
"Selama 3 bulan terakhir, tidak bergerak meski menjadi koordinator di Dapil 2 Lombok Timur. Itu karena saya tidak sepaham dengan konsep gerakan dan konsep perjuangan," kata Lalu Mutawalli di Bodak.
Tidak itu saja, Mutawalli dan tim pemenangan lainnya di dapil dua merasa diabaikan oleh kandidat yang sebelumnya mereka dukung.
Gerakan pemenangan di dapil dua tidak ditunjang dengan komunikasi yang baik oleh tim pusat dan tim kabupaten di daerah tersebut.
Kenapa harus mengalihkan dukungan kepada Suhaili/Amin? Mutawalli mengemukakan alasannya, antara lain, karena pasangan itu membangun komunikasi politik yang baik dengan tim pemenangan maupun dengan masyarakat.
Menurut dia, yang tidak kalah penting, pasangan Suhaili/Amin memiliki kans menang paling besar berdasarkan hasil survei sejumlah lembaga profesional.
Di tempat yang sama, eks Korcam Sakra Tim Pemenangan Ahyar/Mori, Khairil, mengatakan bahwa dirinya telah mendengar banyak hal soal berbagai keberhasilan yang telah ditorehkan Suhaili selama memimpin Lombok Tengah, termasuk prestasi H.M. Amin sebagai wakil gubernur mendampingi T.G.B. di Provinsi NTB.
"Jika terpilih nanti, betul-betul memperjuangkan masyarakat untuk mewujudkan kesejahteraan. Mudah-mudahan perjuangan ini berbuah maksimal," pintanya.
Sementara itu, H. Moh Suhaili di hadapan puluhan tim pemenangan yang eksodus kepad dirinya berpesan agar semua tim menjaga iklim kondusif menjelang hari-H pemilihan.
Suhaili menegaskan bahwa jabatan hanya "merek" yang dijabat 5 tahun.
"Esensinya adalah bagaimana diberikan peluang oleh Allah untuk ikhtiar agar memberikan manfaat bagi orang lain," ucapnya.
Kalaupun dirinya tidak diberikan izin jadi Gubernur NTB berpasangan dengan Amin, tentu ada jalan lain yang diberikan Sang Penguasa.
Oleh karena itu, momen pilgub hendaknya untuk merajut silaturahmi antara satu sama lain. Kebersamaan dan silaturahmi, katanya lagi, hendaknya tidak hanya saat pilkada.?
"Hakikat pemimpin adalah pelayan bagi yang dipimpin. Oleh karena itu, mari bersama ikhtiar. Sekecil apa pun tim dan pendukung akan diakomodasi walaupun hanya bagi dirinya sendiri," pesannya. (*)
Tim Ahyar/Mori alihkan dukungan ke Suhaili/Amin
Selama 3 bulan terakhir, tidak bergerak meski menjadi koordinator di Dapil 2 Lombok Timur. Itu karena saya tidak sepaham dengan konsep gerakan dan konsep perjuangan