Jakarta (ANTARA) - Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Atnike Nova Sigiro mengatakan bahwa karya fotografi jurnalistik bisa mendorong reformasi kebijakan agar tata kelola pemerintahan lebih menghormati HAM.
Atnike mengatakan fotografi jurnalistik merupakan sebuah dokumentasi sejarah yang sangat penting bagi upaya memperingati peristiwa di masa lalu, termasuk peristiwa pelanggaran HAM.
"Dokumentasi-dokumentasi ini dapat digunakan sebagai sarana untuk pendidikan publik untuk membangun kesadaran mengenai penghormatan terhadap hak asasi manusia, dan juga untuk mendorong adanya reformasi kebijakan," ucap Atnike saat ditemui di ANTARA Heritage Center, Pasar Baru, Jakarta Pusat, Kamis.
Misalnya, kata dia, foto jurnalistik memperlihatkan penanganan demonstrasi di masa lalu yang mengedepankan kekerasan berlebihan, sehingga menimbulkan korban.
"Itu seharusnya dapat digunakan sebagai rekomendasi untuk perbaikan kebijakan dalam prosedur penanganan oleh aparat," kata dia.
Baca juga: Kantor Berita ANTARA bekali fotografer mahasiswa jelajahi imaji foto jurnalistik
Selain menjadi pendorong reformasi kebijakan, menurut Atnike, foto jurnalistik juga bisa menjadi sarana untuk mengingat bahwa bangsa Indonesia tidak ingin peristiwa pelanggaran HAM di masa lalu terulang kembali.
Lebih lanjut, Atnike tidak menampik bahwa foto jurnalistik bisa membantu Komnas HAM dalam upaya menyelidiki dugaan pelanggaran HAM.
"Kalau barang bukti dalam persidangan biasanya barang bukti langsung, tetapi untuk penyelidikan dapat dilakukan untuk menelusuri informasi-informasi lanjutan," imbuhnya.
Ketua Komnas HAM menyampaikan hal itu usai menjadi pembicara dalam diskusi tematik bertajuk Potret HAM Melalui Lensa Fotografi. Pada diskusi tersebut, Atnike mengatakan, foto jurnalistik memiliki nilai autentik dalam menceritakan suatu peristiwa.
"Foto merupakan salah satu materi memori yang digunakan untuk membentuk sejarah mengenai HAM," kata Atnike.
Menurut dia, karya foto juga mengambil andil dalam pembentukan sejarah terhadap pelanggaran HAM. Hal ini dinilai penting karena akan membentuk nilai atau pemahaman baru yang lebih baik dan sejalan dengan HAM.
Baca juga: Foto-foto terbaik "Jelajah Imaji" ANTARA
Berita Terkait
Komnas HAM menilai penanganan TPPO di NTT belum maksimal
Rabu, 20 November 2024 5:27
Komnas HAM proposes four bills for House's legislation program
Kamis, 31 Oktober 2024 4:23
Begini perbedaan Kementerian HAM dan Komnas HAM, kata Natalius Pigai
Selasa, 22 Oktober 2024 18:35
Komnas HAM mendesak polda evaluasi penanganan demo di Semarang-Makassar
Selasa, 27 Agustus 2024 9:02
Komnas HAM sebut kajian peristiwa Kudatuli rampung
Sabtu, 27 Juli 2024 5:18
Komnas HAM melakukan proses pemantauan kasus Vina
Rabu, 29 Mei 2024 19:52
Komnas HAM surati Polda Jabar terkait kasus Vina
Rabu, 22 Mei 2024 5:09
Mantan ketua usulkan LPSK diperkuat
Rabu, 15 Mei 2024 16:31