WHO mengecam serangan Israel menghancurkan rumah sakit di Gaza utara

id RS Kamal Adwan,pasokan WHO hancur,pasien meregang nyawa,WHO,Gaza Utara,diserang Israel

WHO mengecam serangan Israel menghancurkan rumah sakit di Gaza utara

Tentara Israel menahan direktur Pertahanan Sipil Palestina saat melakukan penggerebekan di Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza Utara pada Jumat (25/10/2024), menurut pernyataan resmi. /ANTARA/Anadolu/py

Ankara (ANTARA) - Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengecam serangan Israel terhadap sebuah rumah sakit di Jalur Gaza bagian utara pada Kamis (31/10).

"@WHO mengutuk serangan pagi ini terhadap Rumah Sakit Kamal Adwan, yang menyebabkan beberapa staf rumah sakit terluka dan mengenai gudang yang berisi pasokan WHO untuk penyelamatan nyawa yang dibawa melalui misi kompleks, serta stasiun desalinasi dan tangki air di atas rumah sakit," tulis Ghebreyesus di X.

Ia menyatakan bahwa rumah sakit tersebut "hampir tidak berfungsi sejak serangan terbaru," dan menambahkan bahwa "situasi kesehatan di Gaza utara sangat memprihatinkan. Kami meminta semua pihak untuk melindungi rumah sakit dan sepenuhnya mematuhi hukum kemanusiaan internasional."

Baca juga: Organisasi Kesehatan Dunia menerbitkan informasi cepat obat pencegah TBC

Direktur rumah sakit, Hossam Abu Safiya, mengatakan bahwa empat petugas medis mengalami luka bakar akibat serangan tentara Zionis tersebut.

“Kami terpaksa menyaksikan pasien meninggal dunia karena penghentian operasi bedah,” ujarnya, serta menyebut situasinya sebagai "bencana."

Pasukan Israel terus melancarkan serangan dahsyat di Gaza sejak serangan tahun lalu oleh kelompok perlawanan Palestina, Hamas, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera.

Baca juga: IICC 2024 momentum perkuat langkah perangi kanker

Lebih dari 43.160 orang telah tewas, kebanyakan perempuan dan anak-anak, serta lebih dari 101.500 orang terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.

Serangan tersebut telah menyebabkan hampir seluruh penduduk wilayah tersebut mengungsi di tengah blokade yang berkelanjutan, yang menyebabkan kekurangan parah makanan, air bersih, dan obat-obatan.

Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perang brutalnya di Gaza.

Sumber: Anadolu