Jakarta (ANTARA) - Menteri Kebudayaan Fadli Zon berharap Pemerintah Provinsi Aceh terus menjaga peninggalan sejarah peradaban Islam dan warisan budaya Nusantara di wilayahnya.
Sebagaimana dikutip dalam siaran pers kementerian di Jakarta, Senin, Menteri Kebudayaan saat melakukan kunjungan kerja di Provinsi Aceh antara lain mengemukakan peran penting Aceh dalam penyebaran ajaran agama Islam di Indonesia.
"Berbagai jejak dan tinggalan sejarah yang menandai awalnya peradaban Islam di Aceh sejak masa Kerajaan Samudera Pasai tak hanya menunjukkan kontribusi Aceh dalam penyebaran Islam di Indonesia, namun juga kejayaan Aceh sebagai pusat perdagangan internasional dan pendidikan agama Islam," katanya.
Fadli menyebut Aceh sebagai provinsi yang memiliki kekhasan dalam menghadirkan harmoni antara kehidupan beragama, budaya, dan tradisi, dan dia berharap Aceh bisa menjadi model bagi provinsi yang lain.
Menteri Kebudayaan juga menyampaikan bahwa Provinsi Aceh memiliki banyak warisan budaya. Aceh tercatat memiliki total 9.255 objek pemajuan kebudayaan.
"Warisan budaya Aceh yang mendunia antara lain Tari Saman, yang diinskripsi oleh UNESCO sebagai warisan budaya tak-benda, naskah Hikayat Aceh yang ditetapkan sebagai Ingatan Kolektif Dunia UNESCO," kata Fadli.
Ia menambahkan, perayaan Hari Lahir Laksamana Keumalahayati juga sudah diakui oleh UNESCO, Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Selama berada di Aceh, Menteri Kebudayaan mengunjungi Museum Pedir dan Museum Tsunami Aceh serta meresmikan hasil revitalisasi situs cagar budaya Gunongan dan penataan materi pameran Rumoh Cut Nyak Dhien.
Baca juga: Desa Wisata Nusa Aceh menggelar lomba kuliner khas Aceh Toet Tumpoe
"Revitalisasi ini adalah upaya literasi dan edukasi untuk memastikan bahwa generasi mendatang dapat memahami dan menghargai akar budaya dan agama yang menjadi identitas bangsa, serta mempertegas komitmen bersama dalam melestarikan kebudayaan bangsa yang berakar pada kearifan lokal dan berorientasi pada kemajuan," ia menjelaskan.
Menteri Kebudayaan selama mengunjungi Aceh juga bersilaturahmi dengan Wali Nanggroe Aceh Tgk Malik Mahmud Al-Haytar, dan membahas sinergi pemerintah pusat, pemerintah daerah, komunitas, dan masyarakat dalam menjaga keberagaman budaya Aceh.
Baca juga: Aceh gelar festival budaya dan UMKM meriahkan PON
Selain itu, dia menyampaikan pidato kebudayaan di Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Aceh. Dia berharap ISBI Aceh meningkatkan pendidikan seni dan budaya agar budaya Aceh bisa lestari dan menjadi inspirasi.
"Kita memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan bahwa jejak sejarah di Aceh, salah satunya seperti Kerajaan Samudera Pasai tetap hidup, tak hanya dalam ingatan kolektif bangsa tetapi juga sebagai fondasi peradaban, penggerak pembangunan daerah dan nasional, serta simbol kebanggaan budaya Indonesia di mata dunia," demikian Menteri Kebudayaan Fadli Zon.