Bima (ANTARA) - Ribuan rumah yang dihuni 2.428 kepala keluarga (KK), 525 hektare lahan pertanian, 117 tambak dan puluhan infrastruktur rusak terkena dampak banjir bandang susulan yang terjadi di Kabupaten Bima, NTB, pada Rabu (22/1).
"Data yang terangkum hingga pukul 20.00 Wita semalam, ada 2.248 KK mengungsi, 525 hektare (Ha) lahan pertanian dan 117 tambak terdampak banjir," ungkap Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bima M. Nurul Huda kepada Antara, Kamis.
Dikatakannya, penyebab banjir ini akibat hujan sedang dan lebat terjadi di wilayah Kabupaten Bima dan sekitarnya, sejak pukul 05.10 WITA hingga pukul 08.00 Wita.
"Hujan yang disertai petir dan angin kencang ini merata dan cukup lama terjadi, sehingga luapan air tidak bisa ditampung oleh sungai dan irigasi di masing-masing desa yang terkenal dampak," jelasnya.
Baca juga: Status tanggap darurat banjir di Bima diperpanjang
Ia memaparkan, banjir kali terjadi di 8 desa yang tersebar di 3 wilayah Kecamatan.
"Lokasinya ada Kecamatan Woha yakni Desa Pandai, Nisa, Penapali, Naru dan Waduwani. Terus di Kecamatan Monta, Desa Sakuru dan Baralau," bebernya.
"Berikutnya, Kecamatan Madapangga yakni Desa Rade," sambungnya.
Lebih lanjut Huda menuturkan, akibat bencana banjir ini seluruh aktivitas masyarakat sempat lumpuh dan mengakibatkan terganggunya lalu lintas kendaraan di sepanjang jalan Nasional lintas Sumbawa yang berada di Cabang Pandai.
"Airnya setinggi lutut orang dewasa. Namun, Alhamdulillah banjir nya sudah surut sejak sore dan aktivitas warga sudah kembali normal," ucapnya.
Baca juga: Berikut data desa dan jumlah korban banjir dan longsor di Bima
Ia menambahkan, banjir kali ini ada satu rumah warga yang roboh dan seorang anak bernama Rizki (12 thn) asal Desa Nisa terseret arus.
"Namun berhasil di selamatkan oleh Babinsa dan anggota Polsek Woha dalam kondisi selamat," paparnya.
Selanjutnya ia menuturkan, saat ini situasi banjir sudah surut, tim BPBD, stakholder lain dan para relawan masih terus melakukan pendataan pemukiman, harta benda, lahan pertanian, tambak dan infrastruktur umum yang terdampak.
"Bisa dipastikan tidak ada korban jiwa dan tidak ada pengungsian yang terjadi," tegasnya.
Baca juga: Sebanyak 4.088 KK, ribuan hektare lahan pertanian hingga kantor Bupati Bima terdampak banjir
Adapun kebutuhan yang mendesak, lanjutnya, bantuan logistik untuk korban terdampak banjir, dan air bersih.
"Kebutuhan seperti makanan cepat saji seperti nasi, mie, air minum, suplemen dan minuman berenergi sangat dibutuhkan, juga obat-obatan dan pakaian pengganti," imbuhnya.
Terkait upaya, sambungnya, tim BPBD telah melakukan koordinasi dengan Camat, Kapolsek, Koramil dan desa setempat terkait terdampak dan melakukan pengamatan, pendataan dan kaji cepat serta penanganan darurat bencana terhadap daerah terdampak dan proses pendataan.
"Kami terus bergerak bersama dengan Tagana, Polri, TNI dan Basarnas melakukan berbagai upaya cepat dan tanggap di lokasi, "ujarnya.
"Koordinasi dengan aparat desa setempat, aparat kecamatan, dinas terkait di daerah maupun tingkat Provinsi NTB terus terjalin," pungkasnya.
Baca juga: Bima di kepung banjir