Warga puas mulai bersihnya Sungai Jangkuk

id Sungai Jangkuk

Warga puas mulai bersihnya Sungai Jangkuk

Sejumlah kapal nelayan bersandar di tepi muara sungai Jangkuk kawasan Ampenan, Kota Mataram, NTB, Selasa (29/1/2019). Cuaca ekstrem yang terjadi dalam sepekan terakhir ini mengakibatkan banyak nelayan khususnya di wilayah Ampenan, Kota Mataram, NTB, memilih bertahan untuk tidak melaut. Berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer BMKG mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hatiĀ terhadap dampak yang dapat ditimbulkan dari curah hujan tinggi dan angin kencang yang akan terjadi pada akhir Januari 2019 ini dan khusus bagi masyarakat nelayan dan pesisir pantai di Selat Lombok, dan Selat Alas, untuk mewaspadai potensi gelombang tinggi yang perkiraannya mencapai empat meter lebih. (Foto Antaranews NTB/Dhimas BP) (Foto Antaranews NTB/Dhimas BP/)

Mataram (Antaranews NTB) - Warga Dusun Sintong, Kelurahan Banjar, Ampenan, Nusa Tenggara Barat, mengaku merasa puas dengan perubahan Sungai Jangkuk yang sebelumnya dipenuhi sampah dan kotor.

"Kami sangat puas, sekarang Sungai Jangkuk bertambah bersih,” Kata Fadli, Warga Dusun Sintong, Jumat.

Pantauan Antara, Sungai Jangkuk terlihat lebih bersih dan tertata.

Fadli mengatakan, dahulunya sungai ini dipenuhi tumpukan sampah, tidak tertata, dan sangat kumuh, sehingga jika sudah tertumpuk, kami membakarnya.

Barulah, pada Agustus 2018, pemerintah turun tangan, bekerja sama dengan masyarakat membersihkan area Sungai Jangkuk sekaligus membangun tanggul agar sewaktu musim hujan, sungai ini tidak meluap, katanya.

Sementara itu, Mahyun, warga dusun Sintong mengatakan, setiap Jumat, pemerintah kelurahan bekerja sama dengan masyarakat di dusun ini, gotong royong membersihkan Sungai Jangkuk.

Kini masyarakat pun bertambah sadar terhadap kebersihan lingkungan, tidak lagi membuang sampah di Sungai, bahkan setiap hari ada iuran Rp1.000 per kepala keluarga membayar mobil pengangkut sampah, kata Mahyun.

Ia menambahkan, hanya saja sebagian kecil sampah yang masih terlihat di sungai ini berasal dari pengendara yang melewati jembatan Ampenan yang kerap kali membuang sampah di sungai ini.

Sungai Jangkuk dikenal dengan ikannya yang banyak, sehingga setiap hari selalu ramai dengan warga yang memancing.