Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat telah mengubah pola kegiatan safari Ramadhan yang selama ini pada malam hari menjadi sore hari, dan dirangkai dengan kegiatan operasi pasar murah.
"Mulai Ramadan 1446 Hijriah/2025 Masehi, pola safari Ramadhan kita ubah dari malam menjadi sore, dipadu dengan operasi pasar murah," kata Wali Kota Mataram Mohan Roliskana di Mataram, Selasa.
Konsep ini dipertimbangkan sebagai salah satu upaya menekan inflasi, sekaligus memberikan dampak yang sebesar-besarnya, khususnya bagi ibu rumah tangga.
Baca juga: Pemkot Mataram menggelar Safari Ramadhan 1443 H
Pada Ramadhan, kebutuhan masyarakat cenderung meningkat sehingga masyarakat membutuhkan peran pemerintah dalam menyediakan tempat perbelanjaan yang dekat dan harga di bawah harga pasar.
Peningkatan kebutuhan masyarakat juga diikuti oleh kenaikan harga kebutuhan pokok dan barang penting.
Misalnya, cabai rawit saat ini menjadi komoditas pertanian dengan harga fantastis, yakni mencapai Rp200 per kilogram untuk cabai lokal.
Baca juga: Pemkot Mataram akan melaksanakan safari Ramadhan dan takbiran
Terkait dengan itu, pemerintah dinilai perlu hadir membantu masyarakat sekaligus melakukan upaya pengendalian inflasi dengan memberikan subsidi agar masyarakat bisa mendapatkan harga yang lebih murah atau di bawah harga pasar.
"Kami berencana mengalihkan anggaran kegiatan safari Ramadhan ke kegiatan pasar murah agar lebih tepat sasaran," ujarnya.
Pelaksanaan safari Ramadhan pasar murah, kata dia, biasanya dilaksanakan sebanyak enam kali di enam kecamatan di Kota Mataram.
Namun, imbuh dia dengan melihat kondisi dan tingkat kebutuhan masyarakat selama Ramadhan, wali kota Mataram akan meminta dinas perdagangan menambah lokasi pasar murah.
"Kami akan berkoordinasi dengan dinas terkait agar bisa lebih gencar lagi dalam mempersiapkan kegiatan pasar murah dan safari Ramadhan," ujarnya.
Baca juga: Kapolda NTB safari Ramadhan di Mataram dan Lombok Tengah
