P3K Mataram dijadwalkan tes akhir pekan

id P3K Mataram,PNS

P3K Mataram dijadwalkan tes akhir pekan

Bupati Lombok Utara DR H Najmul Akhyar SH MH melantik dan mengambil sumpah 10 PNS menjadi penjabat kepala desa persiapan. Foto Rsd/Humas dan Protokol Setda KLU.

Mataram (Antaranews NTB) - Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat(NTB), menyatakan, kegiatan tes rekrutmen pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (P3K) pada akhir pekan ini.

"Jika tidak ada perubahan, pendaftar P3K akan mengikuti tes pada 23 Februari 2019," kata Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM Kota Mataram, Baiq Nelly Kusumawati di Mataram, Kamis.

Ia mengatakan, pihaknya saat ini sedang melakukan persiapan dan sistem kepanitiaan untuk pelaksanaan tes yang akan dilaksanakan di SMAN 2 Mataram, karena menggunakan sistem Computer Assisted Test(CAT) seperti halnya ujian nasional berbasis komputer (UNBK).

Agar pelaksanaan bisa terlaksana lancar, BKPSDM merencanakan sebelum tes berlangsung akan dilakukan simulasi pada Jumat(22/2) petang.

Dalam pelaksanaan tes, sepenuhnya menjadi kewenangan dari Kementerian Pendayagunaan Apartur Negara dan Reformasi Birokrasi bekerja sama dengan pemegang kebijakan CAT UNBK.

"Jadi apa soal yang akan diberikan kepada para peserta tes P3K, sama sekali kami tidak mengetahui dan tidak ada gambaran," katanya.

Menurut dia, dalam proses rekrutmen P3K yang menjadi kebijakan pemerintah pusat ini, semua proses berjalan dengan cepat dan daerah sangat minim informasi sehingga seolah-olah pemerintah menyerahkan semua ke daerah.

"Jadi kita kadang bingung," ujarnya.

Lebih jauh, Nelly menyatakan, jumlah peserta tes P3K Kota Mataram yang dinyatakan lolos kualifikasi sebanyak 61 orang.

Rinciannya, 48 guru, empat tenaga kesehatan dan sembilan tenaga penyuluh Dinas Pertanian dari kuota P3K Kota Mataram sebanyak 88 orang.

Sementara Kepala Bidang Pemberdayaan Aparatur BKPSDM Mataram Ahmad Mujahidin mengatakan, rendahnya peserta yang masuk kualifikasi karena mereka kesulitan untuk mendaftar dan waktu yang sangat mepet.

Namun demikian, meskipun jumlah peserta yang masuk kualifikasi lebih rendah dari formasi yang tersedia, belum tentu semua bisa langsung dinyakan lulus.

"Akan ada penetapan kelulusan menggunakan ambang batas seperti halnya rekrutmen CPNS, dan penetapan itu masih kita tunggu," katanya.