Anggota DPR apresiasi penurunan stunting

id Penurunan Stunting, Anggota DPR, Komisi IX DPR, Angka Prevalensi Stunting,ssgi

Anggota DPR apresiasi penurunan stunting

Anggota Komisi IX DPR RI Ashabul Kahfi. ANTARA/HO-Humas DPR RI.

Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi IX DPR RI Ashabul Kahfi mengapresiasi penurunan signifikan angka stunting di berbagai daerah di Indonesia, seperti Sulawesi Utara, Surabaya, dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

Menurut Ashabul, dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu, keberhasilan penurunan angka stunting itu tidak terlepas dari adanya kerja sama yang erat antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dengan berbagai pihak terkait, seperti kelompok masyarakat.

“Penurunan angka stunting ini ternyata tidak hanya terjadi di Sulawesi Utara. Bulan lalu saat kunjungan kerja di Surabaya, juga demikian. Pada tahun 2021 angka stunting di Surabaya mencapai 28,5 persen. Sekarang turun drastis hingga 1,6 persen. Pencapaian ini tidak lepas dari kerja sama erat antara pemerintah daerah dan berbagai pihak terkait,” ujar dia.

Lebih lanjut Ashabul menekankan kolaborasi lintas sektor antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat, menjadi faktor utama keberhasilan penanganan stunting

Kerja sama itu, kata dia, mencakup berbagai aspek, mulai dari intervensi gizi, kesehatan, imunisasi, hingga pemanfaatan teknologi digital dalam validasi data. Meskipun begitu Ashabul mengingatkan pentingnya bagi pemerintah untuk memastikan keakuratan data yang digunakan dalam pemetaan masalah stunting. Validasi data, kata dia, harus menjadi bagian integral dalam strategi nasional agar kebijakan yang diterapkan efektif.

“Mungkin data awal kurang valid, sehingga terlihat penurunan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Oleh sebab itu pembaruan dan validasi data secara berkala sangat penting,” ucapnya.

Ashabul lalu mengajak semua pihak untuk terus memperkuat kerja sama lintas sektor agar penanganan stunting berjalan efektif dan merata di seluruh Indonesia.

Baca juga: Free meals program crucial for stunting reduction: minister

Sebelumnya Kementerian Kesehatan (Kemenkes) resmi meluncurkan Survei Status Gizi (SSGI) 2024 pada Senin (26/5) yang menunjukkan angka prevalensi stunting sebesar 19,8 persen.

Survei nasional yang menjadi rujukan utama dalam upaya percepatan penurunan stunting ini mencatat penurunan prevalensi stunting nasional dari 21,5 persen pada tahun 2023 menjadi 19,8 persen pada tahun 2024.

Baca juga: Lombok Utara luncurkan program Posyandu Stunting

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menegaskan komitmen kuat pemerintah untuk menurunkan angka stunting nasional menjadi 14,2 persen pada tahun 2029 sesuai dengan target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).


Pewarta :
Editor: I Komang Suparta
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.