KS pegang peran strategis wujudkan swasembada papan

id Wamen PKP ,Fahri Hamzah ,Krakatau Steel ,3 juta rumah rakyat

KS pegang peran strategis wujudkan swasembada papan

Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Fahri Hamzah. (ANTARA/Aji Cakti)

Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Fahri Hamzah menegaskan bahwa industri baja, khususnya Krakatau Steel (KS), memegang peran strategis dalam mewujudkan swasembada papan nasional.

"Jantung dari kehidupan industri dan perekonomian bangsa ini sangat bergantung pada industri dasar seperti Krakatau Steel. Ini bukan sekadar pabrik baja, tapi fondasi dari seluruh ekosistem pembangunan rumah rakyat," kata Fahri dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

Menurutnya KS punya peluang besar menjadi garda terdepan dalam transformasi industri perumahan nasional.

"Jika KS fokus mendukung program tiga juta rumah per tahun, yakni satu juta di desa, satu juta di pesisir, dan satu juta di perkotaan, maka KS bisa tumbuh menjadi BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang paling kuat," katanya.

Fahri menjelaskan bahwa pemerintah telah menyusun tiga skema besar untuk memenuhi kebutuhan papan rakyat dan menjadi peluang kolaborasi dengan KS.

Pertama yaitu Renovasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Setiap tahun, pemerintah akan mengalokasikan anggaran setidaknya sekitar Rp43,6 triliun untuk merenovasi 2 juta rumah. Dari jumlah tersebut, Rp17,5 juta akan disalurkan langsung untuk pembelian bahan bangunan per unit rumah.

Baca juga: Menteri PKP nilai Said Aldi layak jadi Presiden Pemuda Masjid Dunia

KS bisa menjadi salah satu pusat distribusi bahan bangunan. Masyarakat datang dan bisa memilih contoh sanitasi yang layak, kerangka baja ringan, dinding tahan gempa. Rumah yang sehat dimulai dari bahan yang tepat.

Selanjutnya yakni program Pengembangan Kawasan dengan alokasi sekitar Rp20–22 miliar untuk satu kawasan. Fokusnya adalah membangun infrastruktur dasar seperti Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) kolektif, instalasi air bersih, hingga rumah-rumah pesisir berbasis kearifan lokal.

“Rumah pesisir itu seharusnya rumah panggung, bukan rumah beton biasa. Kita belajar dari arsitektur masyarakat Bugis. Krakatau Steel bisa membangun contoh rumah panggung baja yang aman dan berkelanjutan,” ujar Fahri.

Skema ketiga adalah pembangunan hunian vertikal di kawasan perkotaan untuk mereduksi kawasan kumuh. Kebutuhan water treatment system dan sanitasi modern menjadi kebutuhan mendesak dalam pembangunan vertikal ini.

“Kalau KS bisa menghasilkan teknologi water treatment murah dan berkualitas, maka bukan hanya baja, tapi sanitasi nasional pun akan diselamatkan,” kata Fahri.

Baca juga: Kementerian PKP matangkan skema KUR perumahan

Wamen Fahri juga menyebut bahwa program-program ini terbuka bagi kolaborasi lintas kementerian dan swasta. Sebagai contoh, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp22 triliun untuk 1.000 kawasan pesisir.

“KKP juga bisa jadi mitra strategis Krakatau Steel. Rumah apung, rumah panggung pesisir, dan bangunan tangguh iklim akan sangat dibutuhkan. Potensi pasarnya besar,” ujarnya.

Fahri juga mengusulkan agar KS segera membangun showcase besar rumah-rumah rakyat berbasis teknologi baja dan sanitasi sehat.

"Jangan tunggu-tunggu. Ini waktunya KS menjadi pusat percontohan nasional, tempat pemda, BUMN, dan CSR (tanngung jawab sosial perusahaan) datang melihat langsung bagaimana rumah rakyat masa depan dibangun. Swasembada papan adalah mandat sejarah, dan Krakatau Steel berada di garis depan," katanya.

Pewarta :
Editor: I Komang Suparta
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.