Pengurus Muslimat NU bantu percepat penurunan stunting di Lombok Utara

id Stunting ,Muslimat NU,Lombok Utara ,NTB

Pengurus Muslimat NU bantu percepat penurunan stunting di Lombok Utara

Pimpinan Pusat Muslimat NU Dra Hj Andi Nurhiyari Jamaro (kiri kedua) saat memberikan cindera mata kepada Sekda Lombok Utara Anding Duwi Cahyadi saat acara pengukuhan kader ibu asuh anak terindikasi stunting di Lombok Utara, Kamis (28/08/2025). ANTARA/HO-Humas Pemkab Lombok Utara.

Mataram (ANTARA) - Pengurus Muslimat Nahdhatul Ulama (NU) Kabupaten Lombok Utara, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dikukuhkan menjadi kader ibu asuh anak terindikasi stunting untuk membantu percepatan penurunan stunting di daerah setempat.

"Sebagai organisasi wanita terbesar di Indonesia, organisasi Muslimat NU bergerak di bidang sosial keagamaan sebagai mitra pemerintah,” kata Pimpinan Pusat Muslimat NU Dra Hj Andi Nurhiyari Jamaro saat acara pengukuhan kader ibu asuh stunting di Lombok Utara, Kamis.

Ia mengatakan kegiatan ini dilaksanakan sejak hari Rabu dengan berbagai acara, dengan mengunjungi dan memberikan bantuan ke beberapa pesantren yang ada di Kabupaten Lombok Utara.

Muslimat NU memiliki tiga program unggulan yang langsung diresmikan oleh Presiden RI Prabowo yaitu mengentaskan Muslimat cantik kemiskinan ekstrem, Muslimat cantik sehat dan bugar serta Muslimat cantik sadar lingkungan.

“Ketiga program ini dikolaborasikan dengan berbagai program pemerintah daerah Lombok Utara yaitu Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Sunting (Genting) untuk menurunkan angka stunting,” katanya.

Baca juga: Gebyar posyandu desa percepat penurunan stunting di Lombok Utara

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Lombok Utara Anding Duwi Cahyadi menyampaikan apresiasi kepada para pengurus Muslimat NU yang telah dikukuhkan semoga dalam melaksanakan tugas dan kewajiban berjalan dengan baik serta mampu berkolaborasi dengan semua pihak.

“Selamat kepada pengurus yang telah dikukuhkan untuk menyongsong Indonesia Emas di 2045,” katanya.

Ia mengatakan Kabupaten Lombok Utara masih tinggi angka stunting, sehingga menjadi atensi pemerintah daerah bersama semua pemangku kepentingan lainnya untuk terus menekan agar bisa turun secara signifikan.

“Pentingnya sosialisasi dan pencegahan seperti kemiskinan dan pernikahan dini, karena dua hal inilah yang menjadi prioritas utama dalam pencegahan stunting,” katanya.

Baca juga: Lombok Utara luncurkan program Posyandu Stunting

Sementara itu, Ketua Muslimat NU NTB Hj Dewi Yani Wahyuti mengatakan Muslimat NU saat gempa di 2018 langsung turun ke masyarakat untuk memberikan bantuan dan trauma healing dan setelah gempa, dalam perjalanan pascagempa wajah Kabupaten Lombok Utara telah berbeda dan sangat maju dari sebelumnya.

“Muslimat NU merupakan mitra pemerintah dalam membantu serta bekerjasama demi kesejahteraan dan kesehatan masyarakat,”katanya.

Ia mengatakan beberapa program unggulan yang bertujuan untuk membantu masyarakat terutama masyarakat miskin dan miskin ekstrem serta penurunan stunting, sehingga hal tersebut sebagai kepedulian Muslimat NU untuk terus mendukung pemerintah daerah dalam mensejahterakan masyarakat.

“Muslimat NU NTB telah bekerjasama dengan seluruh Bupati dan Wali kota se Provinsi NTB serta mensosialisasikan kepada seluruh pondok pesantren NU untuk mencegah stunting dan pernikahan dini,” katanya.

Pemerintah Kabupaten Lombok Utara mencatat jumlah angka stunting saat ini mencapai 13,5 persen di pertengahan 2025 atau di bawah target nasional yakni 14 persen.

Baca juga: KKN Unram sosialisasi stunting dan literasi gizi di Aikmel Utara Lombok Timur
Baca juga: Lombok Utara percepat penurunan stunting

Pewarta :
Editor: Abdul Hakim
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.