Kelurahan Mataram Barat raih penghargaan bebas stunting

id Pemkot Mataram,penghargaan ,stunting,Mataram barat

Kelurahan Mataram Barat raih penghargaan bebas stunting

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Mataram H Lalu Alwan BasriĀ (kiri) menyerahkan penghargaan kepada Lurah Mataram Barat SunartiĀ (kanan), karena telah berhasil meraih predikat sebagai kelurahan bebas stunting atau nol kasus, Senin (22/9-2025). ANTARA/HO-Kominfo Mataram.

Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, memberikan penghargaan kepada Kelurahan Mataram Barat, Kecamatan Selaparang, yang berhasil meraih predikat sebagai kelurahan bebas stunting atau nol kasus.

Penghargaan itu diserahkan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Mataram H Lalu Alwan Basri kepada Lurah Mataram Barat Sunarti di sela kegiatan apel di halaman kantor Wali Kota Mataram, di Mataram, Senin.

Sekda mengatakan, penghargaan tersebut sebagai bentuk apresiasi atas komitmen dan kerja keras Kelurahan Mataram Barat dalam mendukung percepatan penurunan stunting di Kota Mataram.

Keberhasilan itu menjadi bukti nyata bahwa sinergi antara pemerintah, tenaga kesehatan, kader, dan seluruh lapisan masyarakat dapat menghasilkan capaian membanggakan dalam mewujudkan generasi Kota Mataram yang sehat, cerdas, berkualitas, dan berdaya saing.

Baca juga: Faktor sanitasi pengaruhi angka stunting di Mataram

Prestasi Kelurahan Mataram Barat, lanjutnya, diharapkan mampu menjadi inspirasi sekaligus motivasi bagi kelurahan lain untuk terus bergerak bersama.

Dengan semangat kebersamaan tersebut, target Kota Mataram dalam menekan angka stunting hingga 5 persen pada tahun 2025 diyakini dapat benar-benar tercapai.

"Kami berharap 49 kelurahan lainnya, bisa mengadopsi program dan upaya yang dilakukan Kelurahan Mataram Barat untuk mencapai nol kasus stunting," katanya.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mataram dr H Emirald Isfihan sebelumnya mengatakan, untuk mencapai target 5 persen angka stunting tahun 2025, perlu dilakukan memperkuat konvergensi dengan berbagai pihak.

Baca juga: Forum GenRe berperan bantu identifikasi kasus sunting di Mataram

Berdasarkan e-PPGBM (elektronik pencatatan pelaporan gizi berbasis masyarakat) terakhir bulan Juni, angka stunting di Kota Mataram sebesar 6,7 persen atau 1.514 kasus.

Angka kasus stunting di Kota Mataram sebesar 6,7 persen itu, sudah mengalami penurunan dari angka sebelumnya 7,6 persen atau sekitar 1.900 kasus balita stunting.

Untuk mencapai target angka stunting 5 persen tahun 2025, katanya, upaya konvergensi dinilai penting dan mendasar sebab kasus stunting dipicu banyak faktor, bukan hanya masalah kurang asupan dan kesehatan melainkan juga faktor ekonomi, pola asuh, dan lingkungan.

"Melalui upaya konvergensi, penanganan stunting bisa dilakukan dengan pendekatan mencakup intervensi gizi spesifik dan sensitif, serta partisipasi aktif dari berbagai pihak untuk memastikan program gizi dapat diakses secara efektif oleh keluarga sasaran," katanya.

Baca juga: Dinkes Mataram perkuat konvergensi dengan pihak lain turunkan stunting
Baca juga: Program Genting digencarkan di Mataram guna turunkan angka stunting
Baca juga: Program GATI digencarkan di Mataram guna turunkan kasus stunting
Baca juga: DP2KB pantau distribusi MBG ibu hamil dan balita stunting di Mataram

Pewarta :
Editor: Abdul Hakim
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.