IPM NTB naik 1,19 persen jadi 73,97 pada 2025

id ipm ntb 2025,indeks pembangunan manusia,nusa tenggara barat,bps ntb,pernikahan dini

IPM NTB naik 1,19 persen jadi 73,97 pada 2025

Kepala Badan Pusat Statistik NTB Wahyudin (tengah) memaparkan laporan resmi data statistik di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Rabu (5/11/2025). ANTARA/HO-Naufal

Mataram (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat indeks pembangunan manusia atau IPM di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mengalami kenaikan sebesar 0,87 poin atau 1,19 persen dibanding tahun sebelumnya.

"IPM dari tahun 2024 ke tahun 2025 terjadi kenaikan yang cukup signifikan, yaitu naik 0,87 poin atau 1,19 persen dari 73,10 naik menjadi 73,97," kata Kepala BPS NTB Wahyudin di Mataram, Rabu.

Wahyudin mengatakan program pemerintah yang fokus terhadap peningkatan kesehatan dan pendidikan masyarakat membantu mendongkrak indeks pembangunan manusia.

Kenaikan IPM NTB disebabkan berbagai program pemerintah yang membantu meningkatkan tiga indikator pembentuk, salah satunya ujian kesetaraan paket A, paket B, dan paket C bagi anak-anak yang putus sekolah.

"Itu adalah salah satu cara untuk meningkatkan rata-rata lama sekolah masyarakat," ujar Wahyudin.

Baca juga: IPM NTB naik jadi 73,10 poin tahun ini

Pada dimensi pengetahuan rata-rata lama sekolah tercatat penduduk berumur 25 tahun ke atas meningkat 0,34 tahun dari 7,87 tahun menjadi 8,21 tahun pada tahun 2025.

Selain itu dua indikator lain yang juga mengalami kenaikan seperti pada dimensi umur panjang dan hidup sehat, bayi yang lahir pada tahun 2025 memiliki harapan untuk dapat hidup hingga 72,60 tahun atau meningkat 0,35 tahun dibandingkan dengan yang lahir pada tahun sebelumnya.

Dimensi standar hidup layak yang diukur berdasarkan rata-rata pengeluaran riil per kapita per tahun meningkat Rp316.000 atau setara 2,72 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Hal itu merupakan hasil pergerakan ekonomi lokal yang terus meningkat dari tahun ke tahun.

Baca juga: Dinkes: Kenaikan IPM di NTB harus dipertahankan

BPS mencatat bahwa Nusa Tenggara Barat menduduki peringkat tujuh secara nasional dengan indeks pembangunan manusia yang tinggi.

Walau terjadi peningkatan pada dimensi pengetahuan, imbuh Wahyudin, harapan lama sekolah penduduk hanya meningkat 0,01 tahun dibandingkan tahun sebelumnya dari 13,98 menjadi 13,99 tahun. Harapan lama sekolah adalah salah satu indikator yang mengalami kenaikan paling sedikit.

BPS memberikan catatan terkait angka pernikahan dini tang masih tinggi di NTB. Fenomena nikah muda menjadi penghambat bagi kenaikan indeks pembangunan manusia lantaran banyak pasangan muda belum bisa mengurus anak yang membuat angka harapan hidup rendah serta membuat banyak anak putus sekolah.

"Pernikahan dini masih erat kaitannya dengan angka putus sekolah," pungkas Wahyudin.

Baca juga: IPM NTB naik imbas perhelatan MotoGP

Pewarta :
Editor: Abdul Hakim
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.