Mataram (ANTARA) - Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal menginstruksikan Bank NTB Syariah untuk mempercepat transformasi koperasi desa, khususnya Koperasi Desa Merah Putih yang tersebar di seluruh desa dan kelurahan, Provinsi Nusa Tenggara Barat .
Sebagai langkah awal, Gubernur NTB menetapkan 50 koperasi desa percontohan dan menyiapkan modal awal sebesar Rp50 juta bagi setiap koperasi. Dana tersebut ditujukan untuk memulai usaha, membangun portofolio bisnis, serta mengukur kapasitas kredit koperasi dalam jangka satu tahun.
"Kalau tidak kita kawal, tidak mungkin koperasi besar lahir. Pemerintah tidak boleh hanya mencari aman, kita harus memberi contoh," kata Iqbal saat membuka Musyawarah Wilayah (Muswil) Dewan Koperasi Indonesia Wilayah (Dekopinwil) NTB, di Ballroom Bank NTB Syariah, Mataram, Selasa (9/12).
Ia menjelaskan bahwa lima koperasi percontohan akan menjadi model yang bisa direplikasi ke seluruh daerah untuk mengembangkan ekonomi rakyat.
Baca juga: RUPS LB Bank NTB Syariah: Penguatan modal dan perubahan susunan pengurus untuk peningkatan kinerja
Menurutnya, Indonesia merupakan bangsa yang belajar dari contoh nyata, bukan semata teori. Dengan 1.166 desa dan kelurahan yang berpotensi menjadi basis koperasi, diperkirakan valuasi koperasi desa dapat melampaui Rp1 triliun jika masing-masing koperasi mampu memiliki kapitalisasi minimal Rp1 miliar.
"Ini akan menciptakan jaringan distribusi logistik paling merata di Indonesia. Setiap desa bisa menjadi simpul ekonomi," ujar Iqbal.
Ia menilai jaringan koperasi desa dapat membuat distribusi barang lebih efisien dibandingkan rantai perdagangan besar yang selama ini dikuasai swasta.
Dalam skema tersebut, koperasi desa menangani distribusi lokal, sedangkan koperasi pusat bertugas mengelola distribusi antar kabupaten hingga antarwilayah. Ekosistem ini diharapkan mampu menciptakan logistik rakyat yang lebih murah, mandiri dan berkelanjutan.
Baca juga: Bank NTB Syariah raih penghargaan akselerasi QRIS terbaik di PTBI 2025
Ia juga menekankan tiga poin penting dalam transformasi koperasi desa, yakni membangun kompetensi pusat yang melibatkan akademisi, pemerintah, universitas, dan masyarakat, melakukan eksperimen model bisnis koperasi agar tidak bergantung pada pola simpan-pinjam; serta memastikan partisipasi anggota menjadi ruh utama koperasi.
Koperasi harus menjadi wadah inklusif, di mana setiap anggota memiliki peran," ucapnya.
Iqbal menambahkan bahwa aktivitas desa, seperti pengelolaan dapur umum, pemeliharaan jalan, hingga usaha kecil masyarakat, harus berada dalam ekosistem koperasi.
"Kita harus memiliki kehormatan bahwa pendapatan saya berasal dari kerja, bukan keberuntungan," tegasnya.
Gubernur Iqbal menutup sambutannya dengan ajakan untuk menghidupkan kembali koperasi sebagai roh ekonomi bangsa.
Baca juga: Bank NTB Syariah bersinergi perkuat layanan keuangan dan ekosistem pangan
Ia meminta dukungan seluruh pihak, termasuk pengurus baru Dekopinwil NTB, guna mempercepat transformasi koperasi desa agar Indonesia mampu melahirkan koperasi berskala global dan menempatkan ekonomi rakyat sebagai fondasi kemandirian nasional.
Sementara itu, Ketua Dekopinwil NTB Bambang Parmadi berharap pengurus baru dapat menjalankan fungsi organisasi secara optimal, terutama dalam edukasi, fasilitasi, dan advokasi bagi gerakan koperasi.
"Kami berharap pengurus baru bisa menjadi mitra pemerintah dalam menjalankan program ekonomi rakyat sehingga koperasi benar-benar berperan dalam perekonomian daerah," ujar Bambang menjelang pemilihan pengurus baru Dekopinwil Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Baca juga: OJK, Bank NTB Syariah, dan Polda NTB gelar GENCARKAN untuk petani Dompu
