Wagub NTB kampanyekan memilah sampah dari rumah

id Program Bebas Sampah,Wagub NTB,Zero Waste,Gerakan Pilah Sampah,NTB

Wagub NTB kampanyekan memilah sampah dari rumah

Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Hj. Sitti Rohmi Djalilah (tengah). (ANTARA/Nur Imansyah).

Mataram (ANTARA) - Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat, Hj. Sitti Rohmi Djalilah mengkampanyekan pilah sampah berbasis rumah tangga sebagai upaya menjadikan provinsi itu daerah bebas sampah atau "zero waste" di tahun 2023.

Wagub yang lebih akrab disapa Umi Rohmi itu, menyatakan bahwa mewujudkan lingkungan NTB yang bebas sampah merupakan sebuah program mengubah mindset masyarakat.

"Mengubah mindset berarti mengubah kebiasaan masyarakat melalui edukasi yang berkesinambungan," tegas Wagub NTB pada kampanye pilah sampah berbasis rumah tangga bagi organisasi wanita se-NTB yang diinisiasi Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) NTB di Aula Pendopo Wakil Gubernur NTB di Mataram, Selasa.

Ia menjelaskan, edukasi pemilahan sampah harus dimulai dari keluarga. Dalam hal ini, para ibu rumah tangga mempunyai peran strategis untuk dapat mengubah mindset mengenai sampah, minimal di lingkungan keluarganya.

Untuk itulah para ibu yang tergabung dalam BKOW NTB, kata Rohmi akan gencar diberikan sosialisasi dan pelatihan mengenai pemilahan sampah dari rumah sekaligus mengolahnya.

"Nantinya, ibu-ibu tak hanya dapat memperaktekkan langsung di rumah masing-masing. Tetapi juga ikut menyosialisasikan hal serupa di organisasi maupun dusun masing-masing melalui Posyandu Keluarga," harap Wagub.

Meski demikian, menurut Wagub, memang butuh waktu untuk mengubah mindset masyarakat. Di negara maju saja dibutuhkan kurang lebih 10 tahun untuk membentuk sebuah sistem.

"Saya yakin warga NTB tidak sulit, selama kabupaten, kota, dan desa merespon dengan baik program ini," ujar Umi Rohmi.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) NTB, Madani Mukarom, menjelaskan dalam mendukung program bebas sampah hingga saat ini jumlah bank sampah yang telah terbentuk sudah mencapai 473 unit yang tersebar di seluruh daerah di NTB. Bank sampah yang terbentuk dari dana APBD di tahun 2018 sebanyak 50 unit, tahun 2019 sebanyak 74 unit, sedangkan sisanya merupakan bank sampah mandiri bentukan masyarakat dan komunitas.

"Itu berarti antusiasme masyarakat mengenai zero waste ini mulai terbentuk. Diharapkan tahun ini seluruh desa membentuk bank sampah di bumdesnya. Ada 1100 bumdes yang tersebar di seluruh NTB," katanya.