Mataram (ANTARA) - Dinas Pendidikan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, meminta pihak sekolah agar semua siswa Muslim membuat buku kegiatan selama bulan Ramadhan 1446 Hijriah/2025, guna membiasakan anak-anak berkegiatan positif selama puasa.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Mataram Yusuf di Mataram, Senin, (24/2) mengatakan, buku kegiatan Ramadhan tersebut bisa dibuat dan ditulis sendiri oleh siswa dengan menggunakan buku biasa untuk mengasah kreativitas dan membiasakan siswa menulis tangan.
"Buku kegiatan Ramadhan tidak kami sarankan beli, tapi menggunakan buku biasa dan ditulis langsung oleh siswa," katanya.
Menurutnya, buku kegiatan Ramadhan itu berisi kegiatan siswa bersama keluarga dari mulai berbuka, salat lima waktu, tarawih, tadarus, hingga sahur.
Baca juga: Disdik Mataram mengimbau pelajar tidak main petasan selama Ramadhan
Siswa bisa menceritakan bagaimana suasana berbuka puasa dengan keluarga, termasuk masuk kegiatan-kegiatan ibadah lainnya, yang dapat memberikan anak-anak berkegiatan positif selama Ramadhan.
Sekaligus menghindari anak-anak melakukan berbagai kegiatan negatif seperti bermain petasan, panco, balap lari, bermain pukul sarung, dan lainnya yang bisa berdampak negatif serta menimbulkan potensi gangguan kamtibmas.
"Tugas dalam buku kegiatan Ramadhan itu, nanti akan menjadi bagian penilaian dari para guru," katanya.
Baca juga: 31 SMP Mataram ikuti lomba tadarus pelajar di bulan Ramadhan
Dikatakan, berdasarkan edaran tiga Menteri, libur awal Ramadhan 1446 Hijriah di mulai pada tanggal 27 Februari sampai 5 Maret 2025. Anak-anak kembali masuk sekolah pada tanggal 6-25 Maret 2025.
Setelah itu siswa akan libur akhir Ramadhan sekaligus libur Idul Fitri 1446 Hijriah mulai 26 Maret-8 April 2025.
"Selama libur, peran orang tua sangat penting untuk mengawasi anak-anak dalam setiap aktivitas," katanya.
Baca juga: 190 pelajar Mataram mengikuti lomba tadarus
Sementara, tambahnya, selama masuk sekolah di bulan Ramadhan, semua sekolah sudah diimbau untuk memperbanyak kegiatan ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT, tanpa mengganggu jadwal belajar.
Pihaknya sudah menyebar surat edaran tentang kegiatan sekolah selama Ramadhan agar memperbanyak kegiatan dalam upaya peningkatan iman dan takwa. Seperti, ceramah, tadarus, pesantren kilat dan lainnya.
"Sementara siswa non Muslim juga menyesuaikan kegiatan sesuai agama masing-masing," katanya.
Baca juga: 25 Penerbit Ramaikan Pameran Buku Islami NTB