Mataram (ANTARA) - Warga Perumahan Mahkota Bertais, Kota Mataram meminta Pemkot Mataram dan Pemprov Nusa Tenggara Barat segera memperbaiki jalan amblas yang menghubungkan perumahan dan ratusan hektar lahan pertanian dengan jalan utama Bertais Sandubaya yang terdampak bencana banjir pada Minggu (6/7).
Jalan tersebut amblas akibat derasnya arus banjir yang melanda Kota Mataram, menyebabkan puluhan rumah warga di Lingkungan Pengempel Sandubaya terendam banjir dan ratusan warga yang bermukim di perumahan Mahkota Bertais terisolasi. Selain itu akses para petani menuju ke areal pertanian mereka otomatis lumpuh total.
"Kami berharap pemerintah bisa segera hadir dalam membantu perbaikan akses jalan yang amblas ini agar ratusan warga di Perumahan Mahkota Bertais tidak terisolir terlalu lama," ujar Bendahara Lingkungan Perumahan Mahkota Bertais, Bayu Septiana kepada wartawan di Mataram, Rabu.
Baca juga: Puluhan relawan PMI NTB bersihkan sampah pascabanjir di Mataram
Jalan penghubung yang amblas ini, menurut dia, lebarnya sekitar 8 meter dengan panjang mencapai 10 meter.
"Dan sekarang jalan tersebut terus mengalami longsoran baru. Kalau tidak segera ditangani khawatirnya gerusan makin meluas," cetusnya.
Akses jalan ini melewati anak Sungai Ancar. Ambruknya tembok perumahan dan amblasnya jalan penghubung berdampak besar terhadap terjadinya luapan banjir ke areal pemukiman warga Pengempel.
Selain berharap ada perbaikan dan pembangunan kembali akses jalan amblas tersebut, ia berharap pemerintah juga bisa melakukan normalisasi anak Sungai Ancar agar bisa kembali pada fungsinya seperti semula.
"Pemerintah bisa saja melakukan normalisasi anak sungai ini karena kondisinya sudah menyempit dan dangkal," ujarnya.
Baca juga: Pemkot Mataram pantau wilayah antisipasi bencana hidrometeorologi
Hal senada juga disampaikan oleh Ketua RT Lingkungan Perumahan Mahkota Bertais, Mazwar Hamdy, yang berharap agar pemerintah bisa mempercepat perbaikan akses jalan amblas tersebut.
"Sudah dua hari ini warga kesulitan dalam mengakses jalan ini. Mudah-mudahan pemerintah bisa mempercepat perbaikan-nya karena ini akses jalan utama bagi ratusan warga yang ada di sini," harap Mazwar.
Selain diakses oleh ratusan warga Mahkota Bertais, jalan yang amblas ini juga menjadi jalan bagi para petani yang menggarap ratusan hektar areal pertanian yang ada di belakang perumahan Mahkota Bertais.
"Alat berat pertanian sebelumnya biasa mengakses jalan ini menuju ke areal pertanian. Ada jalan desa, tapi sifatnya terbatas untuk kendaraan roda dua karena jalannya sempit dan harus memutar ke arah Gegelang, Gontoran dan atau ke Narmada," terangnya.
Baca juga: Dapur Umum Mataram siapkan 6.000 nasi bungkus untuk korban banjir
Menurut Mazwar berdasarkan hasil koordinasinya dengan pihak PT MCI selaku pengembang, aset tersebut sudah diserahkan ke Dinas Perkim Kota Mataram.
Ketua Komisi IV Bidang Infrastruktur dan Lingkungan Hidup DPRD NTB, Hamdan Kasim berjanji akan membantu memperjuangkan dan mengawal perbaikan infrastruktur jalan amblas ini ke pemerintah.
"Ini kondisinya parah sekali ini dan pemerintah harus atensi perbaikan jalan amblas ini. Ini wajib kita perjuangkan dan mendorong percepatan penanganan-nya. Kalau di provinsi bisa ditangani dengan menggunakan anggaran BTT," katanya.
Baca juga: Dinkes Mataram berikan trauma healing ke warga terdampak banjir
Baca juga: Sigap atasi Banjir, Gubernur NTB dan Wali Kota Mataram tuai apresiasi
Baca juga: Ketika air meluap di luar musim: Mataram butuh solusi, bukan salahkan siapa
Baca juga: Dinsos NTB salurkan bantuan warga terdampak banjir di Mataram