Satu orang di Kota Bima positif Covid-19, tujuh lainnya reaktif

id Corona,Covid,Bima,NTB

Satu orang di Kota Bima positif Covid-19, tujuh lainnya reaktif

Relawan dari komunitas kreatif Mash Denpasar menunjukkan alat pelindung wajah berbahan plastik mika seusai proses produksi di Denpasar, Bali, Selasa (14/4/2020). Para relawan telah berhasil memproduksi sekitar 1.800 unit alat pelindung wajah dan didistribusikan secara sukarela untuk mendukung para petugas medis dalam penanganan COVID-19 di Bali. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/nym/hp.

Bima (ANTARA) - Seorang perempuan berinisial Z (63) warga Kota Bima dinyatakan Positif Covid-19, setelah hasil swab diterima oleh pihak Dinas Kesehatan Kota Bima, Selasa (14/4). 

"Oknum Z ini merupakan istri dari salah seorang claster Gowa, yang sebelumnya kembali ke Bima menggunakan pesawat terbang," jelas Kepala Dinas Kesehatan Kota Bima, Azhari, di Bima, Selasa malam.

Sebelumnya pasien Z dites menggunakan Rapid tes bersama sang suami dan anak-anaknya, keduanya dinyatakan reaktif, sementara anak-anaknya tidak. 

Untuk memastikan hasilnya, dilakukan pengambilan sample kepada kedua pasangan suami istri tersebut dan dikirim ke Mataram untuk diperiksa.

"Setelah diuji, hasil swab Z dinyatakan positif covid-19, sedangkan suaminya kondisinya normal," katanya. 

"Hasil swabnya baru diterima malam ini, kondisi Z saat ini sesak napas," jelasnya. 

Sehari sebelumnya, selain Z dan suaminya, ada tujuh Orang Dalam Pengawasan yang telah dites menggunakan Rapid tes dengan hasil reaktif. Ketujuh ODP tersebut sebagian besarnya adalah cluster Gowa.

Untuk mengetahui hasil yang akurat, ke tujuh pasien sudah diswab dan dikirim ke Mataram untuk diperiksa lebih lanjut.

Sementara, Pasien Z akan dirawat secara intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bima, sementara suaminya akan tetap diisolasi di pantai Lawata dengan status Orang Dalam Pengawasan (ODP).

Oknum Z tidak memiliki riwayat perjalanan atau kontak dengan pasien Positif, hanya saja suami Z pulang dari Gowa Makassar pala tanggal 27 Maret 2020 lalu dan dinyatakan reaktif setelah dua kali mengikuti rapid tes.