Menhub bersama Gubernur NTB inspeksi kesiapan Pelabuhan Gili Mas
Lombok Barat, NTB (ANTARA) - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bersama Gubernur Nusa Tenggara Barat H Zulkieflimansyah melakukan inspeksi kesiapan infrastruktur penunjang dalam rangka menyambut perhelatan MotoGP Mandalika 2021 di Pelabuhan Gili Mas, Lembar Kabupaten Lombok Barat, Minggu.
"Kedatangan Menhub Budi Karya untuk memastikan sejauh mana kesiapan infrastruktur penunjang di NTB untuk menyambut event MotoGP di Mandalika," kata Direktur Teknik dan Operasional, PT Pelindo III, Putut Sri Muljanto.
Ia menjelaskan, luas area lahan pembangunan Pelabuhan Gili Mas mencapai 66 hektare dengan total investasi pembangunan sebesar Rp550 miliar.
Muljanto menyatakan saat ini Pelabuhan Gili Mas sudah mulai operasi untuk Kapal Pesiar. Selain itu ia menyampaikan untuk antisipasi kekurangan kamar hotel pada event MotoGP 2021, PT Pelindo III telah menyiapkan Hotel Terapung dengan kapasitas 2.000 sampai 3.000 penumpang di pelabuhan tersebut.
Di hadapan Menhub dan Gubernur NTB, Muljanto menegaskan bahwa PT Pelindo III telah siap menyambut perhelatan MotoGP Mandalika 2021.
"Kami PT Pelindo III sudah siap menyambut MotoGP Mandalika 2021 mendatang," katanya.
Dalam inspeksi ini Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bersama Gubernur NTB H Zulkieflimansyah didampingi Direktur Teknik dan Operasional PT Pelindo III, Putut Sri Muljanto berkeliling melihat areal pelabuhan dan terminal Pelabuhan Gili Mas.
Diketahui, Pelindo III membangun dermaga dan terminal Gili Mas di Kabupaten Lombok Barat sudah dimulai sejak Juli 2018. Nantinya, pelabuhan ini akan menjadi salah satu pelabuhan terbesar di kawasan timur Indonesia (KTI).
Dermaga peti kemas dan kapal pesiar (cruise) tersebut dibangun sebagai pengembangan Pelabuhan Lembar yang berada di sisi timur Gili Mas. Dermaga Gili Mas akan mampu menampung kapal pesiar yang selama ini tidak dapat sandar di Pelabuhan Lembar.
Ada pun kapasitas lapangan kontainer diharapkan nantinya dapat menampung kapasitas 200.000 sampai 300.000 teus per tahun sehingga bisa memberikan kontribusi dalam menumbuhkan ekonomi di NTB.
Nilai investasi pengembangan terminal multifungsi untuk layanan kapal pesiar dan peti kemas tersebut mencapai Rp1,3 triliun.
"Kedatangan Menhub Budi Karya untuk memastikan sejauh mana kesiapan infrastruktur penunjang di NTB untuk menyambut event MotoGP di Mandalika," kata Direktur Teknik dan Operasional, PT Pelindo III, Putut Sri Muljanto.
Ia menjelaskan, luas area lahan pembangunan Pelabuhan Gili Mas mencapai 66 hektare dengan total investasi pembangunan sebesar Rp550 miliar.
Muljanto menyatakan saat ini Pelabuhan Gili Mas sudah mulai operasi untuk Kapal Pesiar. Selain itu ia menyampaikan untuk antisipasi kekurangan kamar hotel pada event MotoGP 2021, PT Pelindo III telah menyiapkan Hotel Terapung dengan kapasitas 2.000 sampai 3.000 penumpang di pelabuhan tersebut.
Di hadapan Menhub dan Gubernur NTB, Muljanto menegaskan bahwa PT Pelindo III telah siap menyambut perhelatan MotoGP Mandalika 2021.
"Kami PT Pelindo III sudah siap menyambut MotoGP Mandalika 2021 mendatang," katanya.
Dalam inspeksi ini Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bersama Gubernur NTB H Zulkieflimansyah didampingi Direktur Teknik dan Operasional PT Pelindo III, Putut Sri Muljanto berkeliling melihat areal pelabuhan dan terminal Pelabuhan Gili Mas.
Diketahui, Pelindo III membangun dermaga dan terminal Gili Mas di Kabupaten Lombok Barat sudah dimulai sejak Juli 2018. Nantinya, pelabuhan ini akan menjadi salah satu pelabuhan terbesar di kawasan timur Indonesia (KTI).
Dermaga peti kemas dan kapal pesiar (cruise) tersebut dibangun sebagai pengembangan Pelabuhan Lembar yang berada di sisi timur Gili Mas. Dermaga Gili Mas akan mampu menampung kapal pesiar yang selama ini tidak dapat sandar di Pelabuhan Lembar.
Ada pun kapasitas lapangan kontainer diharapkan nantinya dapat menampung kapasitas 200.000 sampai 300.000 teus per tahun sehingga bisa memberikan kontribusi dalam menumbuhkan ekonomi di NTB.
Nilai investasi pengembangan terminal multifungsi untuk layanan kapal pesiar dan peti kemas tersebut mencapai Rp1,3 triliun.