Keponakan tega habisi nyawa bibi sendiri dengan sajam karena cekcok

id Bunuh

Keponakan tega habisi nyawa bibi sendiri dengan sajam karena cekcok

Pembunuhan (ANTARA-News/hanmus)

Bima (ANTARA) - Gara-gara cekcok mulut seorang pemuda bersinisial HR (25) warga Desa Sie, Kecamatan Monta, Kabupaten Bima, tega menghabisi nyawa bibi kandungnya Suharti (45) dengan menggunakan senjata tajam.

Kejadian terjadi di salah satu rumah warga yang tidak jauh dari rumah korban di Kecamatan Monta, Sabtu (2/1). Korban meninggal dunia setelah dibawa ke puskesmas terdekat dengan luka tusukan senjata tajam di bagian perut dan punggungnya. 

Kapolsek Monta Iptu Takim dalam rilisnya, Sabtu, membenarkan kejadian tersebut. 

Ia menjelaskan bahwa kejadian berawal dari korban dan pelaku terlibat cekcok mulut di rumah warga yaitu Arwita (27), namun saat cekcok terjadi Arwita sedang berada di dapur. 

"Pemilik rumah yaitu Arwita sempat mendengar cekcok mulut antara keduanya dan saat itu pelaku yang emosi lalu menusuk korban menggunakan senjata tajam," kata Kapolsek. 

Setelah mendengar teriakan cucu korban yang masih balita, Arwita langsung ke luar dari dapur dan melihat korban terluka bersimbah darah. 

Spontan, ia langsung berteriak dan meminta tolong kepada warga sekitar, korban pun langsung dibawa oleh warga ke puskesmas terdekat. 

"Korban dibawa ke Puskesmas namun nyawanya tak tertolong akibat luka tusukan yang dialaminya pada bagian perut dan punggung," katanya.

Saat ini polisi masih melakukan proses penyelidikan lebih lanjut terkait keberadaan terduga pelaku dan barang bukti serta motif yang melatar belakangi cekcok hingga akhirnya menewaskan korban. 

"Saat ini terduga pelaku masih dalam pengejaran polisi," katanya. 

Kapolsek mengimbau kepada pihak keluarga korban agar tidak melakukan tindakan yang dapat menimbulkan kerawanan kamtibmas, karena kasus tersebut sedang ditangani oleh pihak kepolisian. 

"Atas nama Kepolisian, kami meminta kepada pihak keluarga korban supaya tidak terprovokasi dan menyerahkan kasus ini kepada pihak kepolisian," tandasnya.