Sumbawa Barat, NTB, 15/4 (ANTARA)-Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat, mulai mengantisipasi serangan ulat bulu, menyusul ditemukannya wabah ulat bulu di sejumlah daerah di Indonesia termasuk di Nusa Tenggara Barat (NTB).
Asisten Administrasi Pembangunan Sumbawa Barat M Saleh Ashadi di kepada ANTARA di Taliwang, Jumat, mengemukakan seluruh SKPD terkait seperti Dinas Kehutanan dan Perkebunan serta Dinas kesehatan diminta meningkatkan kewaspadaan dini untuk mengantisipasi masalah tersebut.
“ Kemarin kami sudah menggelar rapat koordinasi. Dua instansi itu tengah melakukan survei dan pemetaan wilayah pertanian dan wilayah lainnya untuk mengecek kemungkinan hama ulat bulu yang ada di Sumbawa Barat memiliki kesamaan seperti yang terjadi di Lombok Timur dan sejumlah wilayah di Jawa Timur,” katanya.
Pemerintah daerah meyakini seluruh wilayah di Indonesia termasuk NTB berpotensi terkena serangan ulat bulu. Kondisi itu dimungkinkan karena buruknya siklus cuaca dan iklim basah yang merata terjadi hampir di seluruh Tanah Air.
Pemerintah belum bisa memastikan apakah ulat bulu itu akan merusak pertanian, lingkungan dan penyebab penyakit bagi manusia.
Langkah pencegahan seperti ini setidaknya bisa meminimalisasikan dampak buruk yang terjadi, apalagi sebagian besar wilayah Sumbawa Barat rentan dilanda cuaca buruk dengan intensitas hujan yang tinggi.
"Terus terang kami khawatir cuaca yang terjadi juga bisa membawa wabah ulat bulu ini. Setelah survei dan penelitian dilakukan, kami akan melaporkannya ke pemerintah provinsi dan pusat," kata Saleh.
Wabah ulat bulu sebelumnya menyerang sejumlah desa di Probolinggo, Jawa Timur, bahkan kini telah menyebar sampai ke Pulau Bali dan Pulau Lombok.
Di Lombok Timur wabah serupa menyerang Desa Apit Aik. Jika ulat bulu di Probolinggo menyerang pohon mangga, di Desa Apit Aik, Lombok Timur menyerang pohon kedondong. (*)