Mataram (ANTARA) - Pengamat pariwisata yang juga mantan juru bicara Sandiaga Uno bidang pariwisata pada 2020, Taufan Rahmadi, mengharapkan kawasan wisata Senggigi, Lombok Barat, jangan sampai dilupakan.
"Senggigi tidak boleh dilupakan, Senggigi harus terus dijaga, Senggigi harus terus dibenahi dan dipromosikan," katanya kepada Antara, di Mataram, Selasa, saat ditanyakan fokus instansi terkait saat ini terhadap pembangunan kawasan wisata di Lombok Tengah, dibandingkan kawasan Senggigi yang telah lebih dahulu terkenal baik di mancanegara maupun domestik.
Ia menyatakan kawasan wisata Senggigi merupakan bagian dari kekuatan pemulihan pariwisata nasional. "Sehingga Senggigi bukan untuk dilupakan," katanya.
Dikatakan, jangan ragu pariwisata akan bangkit kembali asalkan bersama-sama menghadapi pandemi COVID-19 ini.
Dari pantauan Antara, kawasan wisata Senggigi saat ini bisa dikatakan "hidup enggan, mati pun enggan". Terlihat dari lesunya kawasan tersebut yang pada 1990-an sangat populer di dalam negeri maupun internasional.
Saat memasuki kawasan tersebut, tidak terlihat lagi keriuhan para wisatawan yang hilir mudik atau sekadar nongkrong di restoran atau kedai kopi. Sejumlah restoran atau kedai kopi sudah lama menutup diri karena ketiadaan pengunjung.
Matinya denyut industri pariwisata tersebut sudah terasa sejak pasca gempa pada 2018, sempat bangkit. Namun pada pertengahan 2020 kembali mati suri sejak pandemi COVID-19.
Sementara itu Pemerintah Desa Senggigi bertekad menghidupkan kembali melalui desa wisata berbasiskan masyarakat. Meski pandemi COVID-19 masih berlangsung, tidak menghambat untuk mengangkat "Senggigi Mendunia".
"Justru dengan pandemi COVID-19 ini, peluang menata desa wisata dengan sebaik mungkin. Hingga ketika new season benar-benar telah siap," kata Kepala Desa Senggigi Mastur SE.
Tahap pertama yang akan ditata adalah menggali potensi baik wisata, budaya, dan kuliner, setiap dusun di Desa Senggigi, seperti pasar jajanan tradisional dan Taman Trigona Mangsit.
Selanjutnya akan membuat soft tracking di pegunungan Mangsit yang berada di sisi timur Pantai Senggigi. Pasalnya, menurut Kades Mastur, selama ini hanya fokus pada wisata pantai, padahal di sisi pegunungan juga banyak potensi yang bisa digali.
Di hutan Senggigi akan dibuat pula areal berkemah, bahkan tempat berlatih panahan. Akan dibuat pula homestay.
Selain itu, kawasan Senggigi juga memiliki taman wisata alam yang di dalamnya terdapat jalur tracking sampai air terjun. Pengunjung bisa menikmati suara burung, bahkan bisa melakukan pengamanan berbagai jenis burung yang unik.