OPERASIONAL BIL MASIH TERKENDALA PROYEK TERMINAL PENUMPANG

id

     Mataram, 3/5 (ANTARA) - Operasional Bandara Internasional Lombok di Tanak Awu, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, yang dijadwalkan Oktober mendatang, masih terkendala proyek perluasan terminal penumpang yang masih sedang dikerjakan.

     Kepala Dinas Perhubungan Komuniukasi dan Informatika Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Ridwan Syah, di Mataram, Selasa, mengatakan,terminal penumpang Bandara Internasional Lombok (BIL) itu masih dalam proses peningkatan kapasitas dari 13.000 penumpang menjadi 21.000 penumpang.

     "Sistem navigasi dan keamanan BIL telah siap untuk dioperasikan, karena telah dapat digunakan untuk mendaratkan pesawat. Yang menjadi kendala saat ini adalah masalah terminal yang belum terselesaikan," ujarnya.

     Kendati demikian, kata Ridwan, pihaknya tetap optimistis pembangunan fisik BIL akan terselesaikan pada bulan July 2011.

     Setelah dilakukan penyelesaian pembangunan fisik BIL, akan dilakukan tahapan kalibrasi, sertifikasi dan pengangkutan alat-alat navigasi yang hingga saat ini masih berada di Bandara Selaparang Mataram.

     Diperkirakan, waktu yang diperlukan untuk tahapan tersebut adalah selama 56 hari, sehingga diharapkan BIL dapat dioperasionalkan pada awal Oktober 2011 atau pada saat musim pemberangkatan haji.

     "Kami akan terus melakukan percepatan-percepatan pembangunan fisik agar apa yang telah dikomitmenkan dan telah direncanakan dapat terselesaikan tepat pada waktunya," ujarnya.

     Menurut dia, untuk merampungkan sejumlah pekerjaan proyek pembangunan BIL itu, manajemen PT Angkasa Pura I mendapat tambahan dana sebesar Rp116 miliar.

     Anggaran sebesar Rp100 Miliar untuk terminal dan sebesar Rp16 Miliar untuk beberapa pekerjaan penunjang lain, seperti pembuatan saluran, memperbaiki jalan masuk dan penambahan marka.

     "Saat ini, perkembangan proyek tersebut sudah dilakukan, karena tender dan kontrak sudah ditandatangani," ujarnya.

     Semula PT Angkasa Pura I mengalokasikan anggaran untuk pembangunan terminal senilai Rp137 miliar, namun kekurangan sebesar Rp21 miliar karena terjadi perubahan struktur material yang digunakan.

     Perencanaan semula terminal bandara itu berlantai keramik kemudian diganti dengan marmer, dan ruang "executive lounge" di lantai 3 terminal yang semula tidak perlu digarap dan akan digarap kemudian, malah masuk dalam pekerjaan proyek terminal bandara itu.

     Pekerjaan lainnya, yakni saluran pembuangan air di sini kanan terminal bandara dan fasilitas penerbangan lainnya yang masih perlu pembenahan seperti jalan inspeksi (service road) dan rambu-rambu lalu lintas penerbangan.

     Pada tahun ini juga, tambah Ridwan, akan dilakukan pembangunan terminal haji. Kontrak terkait pembangunan terminal haji juga sudah ada dan akan dilaksanakan dalam waktu dekat. (Devi/*)