K3S NTB: HINDARI KEKERASAN TERHADAP ANAK

id


          Lombok Timur, NTB (ANTARA) - Koordinator Kegiatan Kesejaheraan  Sosial  Nusa Tenggara Barat minta masyarakat untuk menghindari kekerasan terhadap anak.

         Ketua Harian Koordinator Kegiatan Kesejaheraan  Sosial (K3S)  Nusa Tenggara Barat Hj. Karniasih pada Peringatan Hari Anak Nasional tingkat Kabupaten Lombok Timur di Selong (26/7), mengharapkan jangan melakukan tindakan kekerasan terhadap anak dengan dalih apapun.

         Ia mengatakan, peranan pemerintah, para orangtua, guru dan masyarakat di lingkungan tempat tinggal anak mutlak memberikan perlindungan dari berbagai tindakan kekerasan yang akan mengancam anak yang bersangkutan, termasuk memberikan bimbingan budi pekerti yang baik.

         Ini dimaksudkan agar setelah anak itu tumbuh menjadi manusia dewasa akan mengetahui yang benar dan salah yang tidak boleh dan yang harus mereka lakukan.

         "Oleh kerena itu, hendaknya kita sebagai orangtua maupun guru yang memberikan bimbingan kepada anak harus lebih mengintrospeksi dan mengevaluasi diri terhadap tindakan  yang telah dilakukan terhadap anak agar kita menyesal dikemudian hari, karena akibat tindakan  anak kita  menjadi orang tidak memiliki budi pekerti," kata Karniasih,
    Ia menambahkan, melihat potensi yang dimiliki anak di NTB cukup mengembirakan, sehingga tinggal bagaimana memanfaatkan potensi yang dimiliki anak itu untuk kegiatan yang positif agar nantinya berguna untuk masa depan anak itu sendiri dalam meraih cita-citanya.

         Dia mengakui masih  sering terjadi tindakan kekerasan terhadap  anak yang dilakukan oleh orang dewasa, tanpa memperhatikan apa yang kemungkinan akan terjadi di kemudian hari.

         Dalam kesempatan tersebut Kerniasih juga minta anak-anak untuk tidak melakukan pernikahan dini atau nikah di bawah umur karena akan merugikan masa depan mereka sendiri.

         Bupati Lombok Timur H.M. Sukiman Azmy dalam sambutannya yang dibacakan Staf Ahli Bidang SDM dan Kemasyarakat H. Mulyanto Tejo Kusumo mengatakan, pihaknya memberikan perhatian lebih terhadap keberadaan anak, terutama dalam hak dan kewajibannya sebagai mahluk sosial di tengah masyarakat.

         Dalam kaitan itu, katanya, tugas semua pihak  untuk memberikan pembinaan dan bimbingan yang baik kepada anak, agar nantinya diharapkan bisa menjadi anak yang berguna bagi agama, negara dan bangsa Indonesia.

         "Tuhan memberikan anak kepada kita merupakan sebuah amanah yang harus dipelihara dengan sebaik-baiknya  dan jangan melakukan kekerasan kepada anak, tetapi hendaknya kita berikan bimbingan yang baik untuk masa depan merek. (*)