Moskow (ANTARA) - Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani dekret mengenai sanksi balasan ekonomi untuk menanggapi "aksi tak bersahabat dari negara asing dan organisasi internasional tertentu," kata Kremlin --kantor Putin, Selasa (3/5).
Dalam dokumen itu tidak disebutkan secara terperinci individu atau lembaga mana saja yang terkena sanksi.
Menurut dekret, Rusia akan melarang ekspor produk dan bahan material bagi individu dan lembaga.
Dekret juga mencakup larangan transaksi dengan individu dan perusahaan asing serta izin bagi rekanan Rusia untuk tidak memenuhi kewajiban terhadap mereka.
Berdasarkan dekret, pemerintah Rusia memiliki 10 hari untuk menyusun daftar individu dan perusahaan asing yang akan dikenai sanksi.
Pemerintah juga akan menentukan "kriteria tambahan" untuk sejumlah transaksi yang dapat dijadikan subjek pembatasan.
Sumber: Reuters
Berita Terkait
Presiden Putin nyatakan 24 Maret hari berkabung nasional di Rusia
Minggu, 24 Maret 2024 21:53
Vladimir Putin menang telak dalam Pilpres Rusia
Selasa, 19 Maret 2024 11:23
Pilpres Rusia, Putin unggul peroleh 87 persen suara
Senin, 18 Maret 2024 12:15
Rusia siap bekerja sama dengan pemimpin baru Indonesia
Rabu, 21 Februari 2024 16:21
Prabowo-Gibran unggul, Putin ucapkan selamat
Sabtu, 17 Februari 2024 13:04
Presiden Rusia Putin "sangat terluka" oleh penolakan Barat
Jumat, 9 Februari 2024 21:13
Presiden Rusia bertemu Menlu Korut di tengah pendalaman kerja sama militer
Rabu, 17 Januari 2024 15:39
Putin akan bertemu Menlu Korut, hubungan Rusia-Korut kian dekat
Selasa, 16 Januari 2024 22:57