Mataram (ANTARA) - Dinas Pertanian Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, meminta masyarakat tidak khawatir akan kebutuhan hewan kurban untuk Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah, karena kebutuhan masyarakat di Mataram akan dipenuhi dari kandang-kandang peternak lokal.
"Kandang-kandang termasuk kandang kumpul milik peternak lokal akan kita awasi, agar mereka tidak mendatangkan ternak dari kabupaten/kota yang sudah terjangkit virus penyakit mulut dan kuku (PMK)," kata Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian Kota Mataram Drh Dijan Riatmoko di Mataram, Rabu.
Pernyataan itu disampaikan menyikapi kekhawatiran masyarakat terhadap pemenuhan kebutuhan hewan kurban sebab belum adanya kepastian sampai kapan Pasar Hewan Selagalas ditutup guna menghindari penyebaran virus PKM.
Menurutnya, di Pulau Lombok ada dua kabupaten yang sudah terdampak virus PMK yakni Kabupaten Lombok Tengah dan Lombok Timur. Karena itu, ternak untuk kurban yang masih bisa masuk dari Lombok Utara dan Lombok Barat yang ada di Narmada dan Gunung Sari.
"Pengawasan akan kita lakukan bekerja sama dengan aparat kelurahan atau desa setempat untuk memastikan hewan kurban yang akan dijual didatangkan dari kandang sehat," katanya.
Selain itu untuk menjamin kesehatan hewan kurban, katanya, Distan akan membentuk tim pengawas yang akan turun secara aktif melakukan pengawasan dan memeriksa kondisi kesehatan hewan kurban yang diperjualbelikan atau yang akan di potong oleh masyarakat.
Lebih jauh Dijan mengatakan, kebutuhan hewan kurban di Kota Mataram setiap tahunnya mencapai di atas 2.000 ekor. Dengan rincian untuk sapi sekitar 500-600 ekor dan kambing sekitar 1.600 ekor.
Ia mengimbau kepada para pengusaha hewan kurban dan petani agar tetap menjaga kesehatan ternak peliharaan mereka dengan memberikan vitamin dan suntikan antibiotik sebagai upaya meningkatkan daya tahan tubuh agar ternak tidak mudah terserang penyakit.
"Untuk vaksinasi ternak, sampai saat ini kami masih menunggu instruksi dari kementerian," katanya.