Kota Bogor (ANTARA) - Bahan pakan sebanyak 65 persen berasal dari lokal dan 35 persen impor. Harga jagung dan kedelai ditentukan secara internasional tetapi cenderung meningkat bagi produsen Indonesia, kata Guru Besar Ilmu Ekonomi Pembangunan IPB Prof Arief Darjanto, saat tanya jawab dalam konferensi pers orasi ilmiah secara virtual di Bogor, Jawa Barat, Kamis.
Oleh karena itu, kata dia, industri perunggasan Indonesia saat ini mendapatkan tantangan berupa biaya pakan dari negara pengekspor komoditas itu sehingga diperlukan berbagai upaya agar status negara dengan swasembada daging ayam dan memiliki kecenderungan surplus ini, tetap dapat dipertahankan.
Arif menyampaikan, selain pakan, yang kedua adalah skala produksi yang cukup kecil membuat industri perunggasan rentan terhadap negara-negara pengekspor yang mengeksploitasi skala ekonomi. Selain itu, peternak unggas nasional cenderung memotong ayam pedaging dengan bobot yang lebih rendah dibandingkan rata-rata dunia.
Selanjutnya yang ketiga, kata Komisaris PT Bogor Life Science and Technology (BLST) IPB itu, ketidakmampuan untuk mengekspor meskipun saat ini Indonesia telah berswasembada daging ayam dan memiliki kecenderungan surplus.
Baca juga: Distan semprotkan disinfektan ke peternak unggas cegah flu burung
Ketidakmampuan ekspor karena belum ada sistem yang diperlukan untuk memenuhi persyaratan sanitasi dan fitosanitasi pasar ekspor. Tantangan keempat, daya saing industri perunggasan nasional dihadapkan masih ada pasokan produksi yang diimpor dan ancaman masuknya daging ayam dari luar negeri.
Berita Terkait
Rumah potong unggas Mataram akan berstandar nasional
Kamis, 18 Oktober 2018 18:12
Puluhan Warga Mataram Lakukan Aksi Gunduli Kepala
Jumat, 21 Agustus 2015 15:53
Haji- 60 Persen Calon Haji Mataram Risiko Tinggi
Rabu, 19 Agustus 2015 21:37
Bupati Sumbawa Barat Evaluasi Jelang Akhir Jabatan
Selasa, 11 Agustus 2015 7:40
Legislator Kecewa Anggaran Sosial Minim Dialokasikan Pemprov NTB
Rabu, 5 Agustus 2015 23:18
Anggaran pengamanan pilkada sumbawa barat rp1,5 miliar
Jumat, 31 Juli 2015 15:01
Paket "K2" Pertama Mendaftar Ke KPU KSB
Senin, 27 Juli 2015 11:14
Paket "f1" didukung partai terbanyak dalam pilkada
Minggu, 5 Juli 2015 14:21