Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR, Putu Supadma Rudana, menilai keketuaan Indonesia dalam Forum Parlemen Negara Anggota G20 (P20) pada Oktober 2022 memiliki tujuan menemukan solusi penyelesaian tantangan global
“Keketuaan Indonesia di P20 memiliki tujuan diantaranya meningkatkan dimensi parlementer untuk mendukung agenda global, mendorong interaksi dan kerja sama yang lebih erat antara pemerintah dan parlemen dalam implementasi hasil-hasil pertemuan G20,” kata dia, di Jakarta, Jumat.
Ia menilai posisi Indonesia juga akan memperkuat interaksi antara Ketua Parlemen negara-negara G20 dan negara-negara mitra, serta kerja sama dengan PBB dan organisasi internasional lainnya.
Menurut dia, DPR menitikberatkan pentingnya kekuatan parlemen untuk mendukung pemerintah dalam pemulihan pasca pandemi dan merespons tantangan global saat ini. “Tentunya perhelatan P20 dengan berbagai rangkaian pertemuannya termasuk P20 Summit pada Oktober 2022, merupakan panggung Indonesia di dunia internasional. Kesuksesan menjadi tuan rumah penyelenggaraan IPU Assembly ke-144 di Nusa Dua, Bali, pada Maret 2022, akan diulangi lagi melalui pelaksanaan P20 yang sukses,” ujarnya.
Baca juga: Pembangunan IKN perlu disesuaikan keuangan negara
Baca juga: RUU KIA dirancang ciptakan SDM Indonesia unggul
Ia menjelaskan ada empat isu turunan yang menjadi keketuaan Indonesia dalam gelaran Parlemen Internasional-20 dan G20 di Bali 2022. Pertama menurut dia, pembangunan berkelanjutan dan ekonomi hijau; tantangan terkini krisis pangan dan krisis energi, stagflasi; parlemen efektif dan demokrasi yang dinamis; serta kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan.