Mataram, 15/6 (ANTARA) - Pengelola Rumah Potong Hewan (RPH) Banyumulek di Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, menyiapkan kawasan khusus untuk menampung seribu ekor sapi yang akan disembelih secara bertahap dan berkesinambungan.
"Kawasan khusus penampungan seribu ekor sapi itu diperlukan untuk menjamin kesinambungan pemotongan ternak sapi di RPH tersebut," kata Direktur Utama PTGerbang NTB Emas (GNE) Zainul Aidi, di Mataram, Jumat.
PT GNE merupakan perusahaan daerah yang dipercayakan mengelola RPH Banyumulek, setelah pihak swasta yang mengelola aset Pemprov NTB itu dinyatakan gagal.
RPH Banyumulek itu, semula dikelola perusahaan swasta PT Citra Agro Lombok dengan durasi kerja sama selama 20 tahun terhitung 2001, namun dilanda kebangkrutan sehingga dilihkan ke perusahaan swasta lainnya, dan kini diambilalih PT GNE.
Zainul mengatakan, penyiapan kawasan penampungan seribu ekor sapi untuk disembelih itu dipandang penting karena lokasi penampungan atau kandang kolektif yang ada relatif terbatas, atau hanya bisa menampung sekitar 100 ekor saja.
Saat ini, kandang kolektif itu masih dapat menampung jumlah sapi yang akan disembelih di RPH itu, yang jumlahnya baru sekitar 50 ekor.
RPH bertaraf internasional itu dipersiapkan untuk pemotongan hewan hingga lebih dari 50 ekor per hari dengan produksi hygienis, meskipun hingga kini baru 5-10 ekor per hari. RPH serupa hanya ada 10 unit di Indonesia termasuk di NTB.
Sejauh ini karena jumlah sapi yang akan disembelih itu harus didatangkan dari Pulau Sumbawa, karena peternak di Pulau Lombok belum mengoptimalkan RPH tersebut, sehingga jumlah sapi yang siap disembelih pun masih sangat kurang.
Upaya mendatangkan sapi dari Pulau Sumbawa, tentu membutuhkan waktu dan biaya yang relatif banyak, jika dibandingkan dengan sapi dari Lombok.
"Makanya disiapkan kawasan khusus yang bisa menampung 1.000 ekor sapi dalam kompleks RPH Banyumulek, agar merangsang peternak di Pulau Lombok untuk membawa sapinya yang hendak disembelih," ujarnya.
Hanya saja, kata Zainul, penyiapan kawasan khusus untuk menampung 1.000 ekor sapi itu juga harus didukung bahan makanan (pakan) yang memadai.
Pihaknya sudah mengagendakan penanaman hijauan makanan ternak di dekat kawasan penampungan 1.000 ekor sapi itu. RPH Banyumulek itu didukung areal seluas 30 hektare, yang dapat dimanfaatkan untuk penanaman hijauan makanan ternak.
"Kami sedang berkoordinasi dengan pihak ketiga terkait penyiapan lokasi penampangan 1.000 ekor sapi itu beserta lokasi penanaman hijauan makanan ternak, yang membutuhkan lahan sekitar 3-4 hektare. Mudah-mudahan dapat direalisasi di awal 2013," ujarnya. (*)