NTB RAIH REKOR MURI PELAYANAN KB TERBANYAK

id

Mataram, 28/6 (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) meraih rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri) yakni penggunaan alat kontrasepsi atau pelayanan Keluarga Berencana (KB) implan terbanyak yang melibatkan 180 pondok pesantren.

"Ini rekor baru yakni penggunaan alat kontrasepsi terbanyak di kalangan pondok pesantren, yakni sebanyak 180 pondok pesantren," kata Manajer Muri Sri Widayati, pada pembukaan Pameran dan Gelar Dagang dalam rangkaian acara puncak peringatan Hari Keluarga XIX Tingkat Nasional 2012, di Mataram, Kamis.

Rangkaian acara uncak peringatan Hari Keluarga Tingkat Nasional 2012 itu digelar mulai 27 Juni hingga 1 Juli 2012, yang dipusatkan di Pulau Lombok, NTB.

Pelayanan KB implan yang melibatkan 180 pondok pesantren di Pulau Lombok itu merupakan bagian dari rangakain kegiatan puncak peringatan Hari Keluarga 2012, yang melibatkan 36.000 aksepktor KB.

Implan merupakan salah satu jenis alat kontrasepsi atau upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan. Implan mengandung levonogestrel yang dibungkus dalam kapsul silasticsilikon (polidemetsilixane) dan di susukkan dibawah kulit.

Implan merupakan metode kontrasepsi yang hanya mengandung progestin dengan masa kerja panjang, dosis rendah, dan reversible untuk wanita.

Implan merupakan kontrasepsi yang paling tinggi daya gunanya. Kegagalannya mencapai 0,3 per 100 wanita/tahun.

Sri mengatakan, aksi minum madu dengan peserta terbanyak itu resmi dicatat dalam rekor MURI dengan nomor 5479/R.Muri/2012.

"Ini berarti NTB telah menumbangkan rekor sebelumnya yakni operasi tubektomi atau medis operatif wanita (MOW) yang dilakukan secara massal oleh ratusan perempuan di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, pada 12 Februari 2012," ujarnya.

Sebelumnya, Kabupaten Kediri tercatat dalam kategori penyelenggara pelayanan MOW dengan peserta terbanyak, yaitu berjumlah 654 peserta/akseptor KB. Jumlah ini melebihi capaian yang pernah ditorehkan Kabupaten Purbalingga dengan jumlah peserta sebanyak 404.

Terkait rekor Muri di bidang pelayanan KB yang diraih NTB itu, manajemen Muri kemudian menganugerahkan piagam perhargaan kepada pihak-pihak yang memprakarsai, menyelenggarakan dan mendukung terlaksananya rekor baru itu, yakni Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi, Ketua Forum Kerja Sama Pesantren Se-NTB TGH Sofwan Hakim, dan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKBN) NTB H Sukardi.

Muri mencatat rekor jika mengandung unsur paling, unik dan langka, serta atas persetujuan yang bersangkutan.

Rekor keenam

Dengan demikian, hingga kini Muri telah mencatat enam rekor untuk NTB dalam enam tahun terakhir ini.

Rekor pertama yakni penabuh Gendang Beleq (gendang besar) dan Baleganjur (gendang untuk ritual keagamaan) dengan peserta sebanyak 5.500 orang, yang diciptakan 10 September 2006.

Rekor Muri itu diprakarsai oleh Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi NTB.

Rekor kedua yang diciptakan NTB yakni gubernur termuda di Indonesia yang diberikan kepada TGH. M. Zainul Majdi, selaku Gubernur NTB, pada 28 Oktober 2009.

Versi Muri, Zainul Majdi merupakan putra daerah dari kawasan timur Indonesia yang sudah menjadi gubernur diusia muda, sehingga pantas dicatat dalam rekor Muri, dengan kategori paling.

Sebelumnya, Muri mencatat rekor serupa atas nama Agusrin M. Najamudin, selaku gubernur termuda karena menjabat Gubernur Bengkulu periode 2005-2010 pada usia 36 tahun lima bulan.

KH. M. Zainul Majdi, MA atau yang dikenal sebagai Tuan Guru Bajang (TGB) juga merupakan Pemimpin Pengurus Besar (PB) Nahdlatul Wathan (NW) yang lahir di Pancor, Lombok Timur, NTB, 31 Mei 1972.

Ia terpilih sebagai Gubernur NTB periode 2008-2013, saat pemilihan kepala daerah, 7 Juli 2008, berpasangan dengan Ir. H. Badrul Munir, MM, sang birokrat.

Rekor Muri ketiga dan keempat untuk NTB yakni makan ikan dengan peserta sebanyak 23.608 orang dan pengadaan fasilitas kolam ikan di sekolah sebanyak 794 unit kolam, 11 Desember 2010.

Rekor makan ikan yang diciptakan Pemprov NTB itu memecahkan rekor sebelumnya yang tercipta di Rembang, Provinsi Jawa Tengah, yakni makan ikan dengan jumlah peserta sebanyak 17.368 orang.

Sedangkan rekor pengadaan fasilitas kolam ikan di sekolah yang tercatat sebanyak 794 unit kolam yang menyebar di berbagai sekolah di wilayah NTB itu, merupakan rekor terbaru karena baru Pemerintah Provinsi NTB yang memfasilitasinya.

Rekor kelima yakni minum madu dengan peserta terbanyak yang melibatkan 10.000 orang, yang tercatat di Muri, 12 Juli 2011.

Rekor keenam yakni penggunaan alat kontrasepsi atau pelayanan KB implan terbanyak yang melibatkan 180 pondok pesantren.

(*)